Selasa, Juli 2, 2024
BerandaOtomotifDampak Jika Menggunakan Sepeda Motor Dalam Kondisi Ban Kurang Tekanan Angin

Dampak Jika Menggunakan Sepeda Motor Dalam Kondisi Ban Kurang Tekanan Angin

DESTINASI BANDUNG– Ban atau roda merupakan komponen penting pada sepeda motor. Ban berperan untuk menopang berat kendaraan dan penumpangnya, sekaligus membantu kinerja shockbreaker dalam menahan getaran atau goncangan akibat permukaan jalan.

Ban juga menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal untuk menyalurkan tenaga dari mesin sehingga sepeda motor bisa bergerak dan digunakan untuk berkendara.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Karena pentingnya komponen ini, ban harus selalu dalam kondisi prima dan menjadi salah satu komponen fast moving yang memerlukan perawatan dan penggantian rutin. Jika ban dalam kondisi tidak baik, seperti gundul atau aus, retak, atau terdapat bekas tambalan, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara.”

Baca Juga: Motivasi Tinggi 2 Crosser Astra Honda Jelang MXGP di Negara Sendiri

“Sebelum berkendara, pastikan ban selalu dalam kondisi baik. Periksa ketebalan kembang ban dan pastikan tekanan ban tepat, tidak terlalu keras dan tidak kurang angin atau kempes,” ujar Ade.

Tekanan ban pada setiap sepeda motor tentunya berbeda-beda. Untuk sepeda motor tipe matic, tekanan yang tepat adalah 29 psi (baik sendirian maupun berboncengan) untuk ban depan, dan untuk ban belakang: 33 psi (sendirian) dan 36 psi (berboncengan).

Sedangkan untuk sepeda motor tipe bebek, tekanan ban depan yang tepat rata-rata berada di kisaran 29 psi (sendirian) dan 30 psi (berboncengan), serta ban belakang: 31 psi (sendirian) dan 33 psi (berboncengan).

Baca Juga: DAM Gelar The 28th Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2024

Berbeda lagi dengan sepeda motor tipe sport, tekanan ban depan yang tepat adalah 32 psi (sendirian) dan 34 psi (berboncengan), sedangkan ban belakang: 39 psi (sendirian) dan 41 psi (berboncengan).

Satu lagi yang harus diperhatikan adalah, waktu yang tepat untuk mengecek tekanan ban adalah saat ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari atau ketika sepeda motor belum digunakan.

Terdapat beberapa risiko dan potensi bahaya yang terjadi jika pengendara nekat mengendarai sepeda motor dengan tekanan ban yang kurang angin atau kempes, di antaranya:

1. Motor kurang bertenaga dan boros
Ban yang dalam kondisi prima memiliki kinerja traksi yang baik, sehingga tenaga dari mesin dapat tersalurkan dengan optimal. Jika ban dalam kondisi aus atau gundul, kinerja tersebut akan berkurang. Jika dibiarkan dalam kondisi kempes atau kurang tekanan angin, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih boros.

2. Ban licin
Karena hilangnya traksi pada ban yang kurang tekanan, efek yang paling terasa bagi pengendara adalah ban yang licin. Bukan hanya saat hujan atau di jalan basah, ban yang gundul juga akan menyebabkan kinerja ban menjadi licin bahkan pada permukaan jalan yang kering.

3. Motor tidak stabil
Efek lainnya dari penggunaan ban gundul adalah kendali sepeda motor menjadi tidak stabil dan bergetar, sulit untuk berbelok, dan yang paling fatal adalah sepeda motor menjadi oleng dan sulit dikendalikan.

4. Rem tidak pakem
Jika sistem pengereman dalam kondisi baik tetapi kinerja rem tidak optimal, seperti jarak pengereman yang panjang dan tidak efektif menghentikan kendaraan, salah satu penyebabnya adalah ban dengan tekanan yang kurang tepat. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan dan sangat berbahaya.

5. Kerusakan pada ban dan komponen lainnya
Yang paling fatal jika nekat menggunakan ban yang dalam keadaan kempes adalah berpotensi rusak, seperti pecah karena tekanan berlebih atau lebih mudah terkena duri tajam seperti paku atau pecahan kaca karena ketebalan ban yang sudah sangat menipis. Jika ban pecah dalam kondisi diam, masih bisa diantisipasi, namun jika ban pecah saat berkendara, ini berpotensi menyebabkan kecelakaan dan bisa merembet pada kerusakan komponen lainnya seperti velg dan shockbreaker.

Selain ban kempes, pengendara juga harus menghindari penggunaan ban yang sudah aus atau gundul.

Ban gundul bisa ditandai dengan hilangnya kembang atau alur pada permukaan ban, bahkan pada kondisi yang sudah parah bisa terlihat benang nylon, yang menunjukkan kondisi ban sudah sangat tipis dan tidak layak digunakan sehingga harus diganti dengan yang baru.

Ciri lain untuk mengidentifikasi ban yang sudah saatnya diganti dapat dilihat pada Tread Wear Indicators (TWI), yang merupakan indikator batas ketebalan tapak ban. TWI ditandai dengan benjolan kecil yang dapat ditemui di celah kembangan ban.

Jika ketebalan tapak ban sudah sangat dekat atau bahkan sejajar dengan benjolan TWI, itu artinya ban harus segera diganti.

Posisi benjolan TWI dapat dilihat dengan menarik garis lurus ke bagian tapak dari tanda segitiga yang ada di sisi ban.

Jangan lupa juga untuk membawa sepeda motor Honda ke bengkel AHASS terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan pergantian komponen ban, serta memastikan performa sepeda motor selalu dalam kondisi prima.

Gunakan layanan kunjung dan booking service untuk layanan bebas antri.

RELATED ARTICLES

Most Popular