Senin, Mei 6, 2024
BerandaBeritaMasker dan Vaksin Sama Pentingnya dalam melawan Covid-19

Masker dan Vaksin Sama Pentingnya dalam melawan Covid-19

DESTINASIBANDUNG-Masker dan Vaksin Sama Pentingnya dalam melawan Covid-19. . Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa ada dua langkah penting dalam upaya umat manusia melawan virus Covid-19 saat ini. Yang pertama adalah melakukan vaksinasi yang sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah se-Indonesia. Dan yang kedua adalah disiplin menggunakan masker berkualitas dalam berbagai kegiatan masyarakat.

Dia menguatkan pentingnya masker medis yang berkualitas dalam kesempatan dimulainya distribusi 5 juta masker medis di 20 wilayah Indonesia, yang saat ini menyambangi Bandung, di Gedung Sate, pada Jumat 15 Januari sore. Masker yang didistribusikan oleh misi kemanusiaan ini adalah koalisi besar berbentuk pentahelix yang digagas oleh Kantor Staf Presiden (KSP), Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan produsen es krim Aice Group.

“Masker medis Shield yang didistribusikan Ansor dan Aice Group ini menjadi komplemen yang penting bagi proses vaksinasi Indonesia. Masker medis berkualitas adalah upaya kolektif koalisi stakeholder yang pas dalam menjagai masyarakat. Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen pentahelix ini. Pemprov mengapresiasi gerakan masker medis ini,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa setelah adanya vaksinasi, masyarakat harus terus disiplin menjalankan Protokol Kesehatan yang baik atau 3-M. Terlebih lagi, proses vaksinasi yang akan dilaksanakan ke seluruh masyarakat Indonesia akan dijalankan bertahap dan memakan waktu yang cukup lama.

“Kita tidak boleh lupa untuk selalu disiplin memakai masker berkualitas dalam aktivitas sosial kita. Meskipun sudah ada program vaksinasi di seluruh Indonesia, tapi akan bertahap dan bisa makan waktu satu setengah hingga tiga tahun lebih selesainya. Karenanya, masker harus tetap kita pakai dan prokes jaga jarak serta cuci tangan akan terus kita jalankan bersama,” tegasnya.

Senada dengan Sekretaris Daerah, Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan bahwa Aice melihat adanya korelasi antara daya tahan masyarakat suatu daerah dalam melawan virus korona dengan integrasi dari kepemimpinan yang kuat dalam mengelola pandemi secara partisipatif.

Jawa Barat dinilainya salah satu wilayah di Indonesia yang cukup memiliki kepemimpinan pemerintahan dan tokoh masyarakat yang kuat dan didengar warganya. Ia meyakini kombinasi komunikasi dua arah dan dukungan logistik masker berkualitas menjadi kunci perbaikan kondisi pandemi di wilayah ini.

Karenanya, Aice Group bersama KSP dan GP Ansor mengalokasikan 250 ribu masker medis 3-ply ke Bandung pada pertengahan Januari ini sebagai upaya mengakselerasi perbaikan kondisi pandemi di Bandung dan sekitarnya. Seperti diketahui sebelumnya, Aice sudah menyambangi 10 kota di Indonesia. Selain Bandung, Cirebon juga menjadi titik distribusi 250 ribu masker medis berlogo Aice-SHIELD pada Nopember lalu.

“Jawa Barat adalah rumah utama bagi Aice Group yang memiliki pabrik di Bekasi. Kami melihat Jabar sebagai daerah yang memiliki pemimpin daerah yang berintegritas dan gigih dalam mengelola pandemi ini. Kami berharap misi kemanusiaan 5 juta masker medis ini akan memperkuat langkah vaksinasi yang sedang berjalan. Mudah-mudahan 2021 akan menjadi tahun terakhir pandemi untuk bangsa kita,” harap Sylvana.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Deni Ahmad Haidar mengatakan bahwa misi kemanusiaan organisasinya bersama produsen es krim nasional ini adalah gerakan lintas kelompok masyarakat. Ansor, Aice dan KSP melibatkan semua elemen masyarakat dari semua suku, agama maupun kelompok profesi.

Menurutnya, misi kemanusiaan yang telah berjalan sejak April saat pandemi baru melanda Indonesia menempatkan diri di garda depan yang riil memperkuat titik terlemah infrastruktur dalam melawan virus jahat ini.

GP Ansor, Aice dan kalangan dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) lain melakukan langkah perbaikan di sisi yang kurang tertangani saat itu. Di awal pandemi, Aice dan GP Ansor mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saat itu sangat langka di kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini masuk ke belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes.

Saat itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang kini menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan bahwa Ansor akan berada di garda depan dalam memperbaiki kondisi negeri di saat pandemi. Gus Yaqut memerintahkan Ansor dan Banser untuk memperkuat perlindungan keselamatan nyawa Nakes dengan APD yang lengkap. Dan sejuta es krim Aice yang akan menimbulkan keceriaan di kalangan Nakes yang sudah lelah jiwa raga saat awal pandemi tersebut.

Sedangkan untuk Jawa Barat sendiri, Deni menjelaskan bahwa GP Ansor Jawa Barat akan memfokuskan 250 ribu masker medis SHIELD kali ini untuk memperkuat pertahanan diri beberapa kalangan masyarakat yang paling rentan tertular virus. Profesi penggali kubur, petugas sampah, Pedagang Kaki Lima, Ojek Online, santri, guru, dan kyai menjadi beberapa kalangan yang termasuk rentan tertular.

“Ikhtiar kita saat ini adalah membuat 5 juta masker yang dibagikan ke masyarakat grass root yang rentan tertular bisa membangun ketangguhan bangsa kita melawan Covid-19. Insya Allah dengan semangat kekeluargaan dan kerja bersama konkrit ini, kita bisa mawas dan

saling memperkuat diri satu sama lain. Insya Allah bangsa ini akan makin kuat dan rekat dalam menjalani cobaan, Amin,” harap Deni.

15 Juta Masker Medis SHIELD juga Didistribusikan via 200 ribu UMKM

Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama Aice-SHIELD ini dinyatakan Aice berspesikasi medis. Masker medis ini memiliki bahan berkualitas dan diproduksi sendiri oleh Aice Group. Pihak Aice juga menjelaskan bahwa SHIELD sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker lainnya ke masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat.

Seperti diketahui, Aice memiliki lebih dari 200 ribu jaringan warung atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjual es krim Aice. Produsen es krim yang dekat dengan masyarakat berbagai kalangan dan memiliki harga terjangkau oleh semua level masyarakat ini memiliki jaringan pemasar yang kuat di masyarakat. Hal ini menjadikan 200 ribu lebih pemasar warung tradisional yang ada di seantero Nusantara membuat efektif dalam mengedukasi masyarakat menghindari penularan.

Produsen es krim yang berpabrik di Mojokerto, Bekasi dan satu lagi yang segera beroperasi di Sumatera Utara ini, mengatakan 100 persen masker ini diproduksi di dalam negeri. Sejak awal pandemi, Aice memproduksi sendiri SHIELD di pabriknya di Mojokerto.

Sylvana mengatakan bahwa gerakan kolektif berupa pentahelix semua anak bangsa yang peduli atas cobaan yang sedang kita hadapi bersama. Misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor dan produsen es krim Aice ini, adalah aksi bersama Pemerintah Pusat melalui KSP dan Pemerintah Daerah yang berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari organisasi dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang efektif melalui media massa. Kerja sama seluruh anak bangsa adalah kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis.

“Aice bersama dengan banyak pemangku kepentingan di 20 kota yang kami berikan 5 juta masker ini akan selalu bergerak bersama. Kuantitas yang cukup dan edukasi soal disiplin penggunaan masker berkualitas, serta dukungan kearifan lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi kunci gerakan kita bersama ini,” kata Sylvana.

Menurutnya, gerakan pentahelix membagikan masker berkualitas didasari niatan banyak pihak dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara optimal. Droplet mengandung virus ini dapat muncul di dalam batuk, bersin dan cairan yang keluar saat melakukan percakapan di ruang tertutup atau jarak dekat.

“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan penularan virus di masyarakat. Visi kemanusiaan akan selalu mejadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana.

RELATED ARTICLES

Most Popular