Minggu, Mei 5, 2024
BerandaBisnisInilah Wujud Konkret Komitmen P&G dalam program Sustainability Lingkungan yang Mencakup 3...

Inilah Wujud Konkret Komitmen P&G dalam program Sustainability Lingkungan yang Mencakup 3 Pilar

DESTINASI BANDUNG-Hingga saat ini limbah sampah plastik masih menjadi masalah terbesar di seluruh dunia.

Jika dibiarkan terus dibiarkan masalah sampah plastik ini akan menjadi bom waktu.

P&G Indonesia memiliki komitmen untuk menciptakan keberlanjutan (sustainability) lingkungan dengan menangani plastik kemasan produknya. Hal tersebut diungkapkan Senior Brand Manager and Sustainability Champion P&G Indonesia Ariandes Veddytaro dalam Festival Ekonomi Sirkular 2023, beberapa hari lalu.

“Kami menyadari bahwa produk P&G sangat dekat dengan masyarakat. Dari pagi hingga malam hari kita semua pasti pernah berinteraksi dengan produk P&G. Dari mulai Shampoo hingga mencuci baju ataupun sedang pegal-pegal memakai brand kami. Kami menyadari bahwa kemasan-kemasan yang kami gunakan masih menggunakan bahan plastik. Sama seperti FMCG lainnya, Sampah plastik masih menjadi satu momok dan concern kita bersama,”katanya.

Lebih lanjut menurutnya P&G Indonesia menyadari bahwa effort yang dilakukan harus dari level hulu ke hilir baik produksi sampai kepada level konsumsi di masyarakat. Ada tiga pilar yang menjadi fokusnya dalam usaha keberlanjutan kami untuk menjaga lingkungan.

Pertama, dalam pengelolaan dan penjagaan iklim yaitu dari sisi manufacturing dimana P&G Indonesia sudah menggunakan 100 persen energi terbarukan.

Energi yang digunakan merupakan energi recycle yang setara dengan recycled terhadap lebih dari 12.360 metrik ton Green House Gas dimana pengurangan emisi tersebut setara dengan efek penanaman sekitar 77.000 pohon. Ini adalah satu bentuk komitmen dari P&G Indonesia di sisi lingkungan.

Kedua, P&G Indonesia juga menggunakan sekitar 65,8 juta liter air yang di daur ulang sebagai bentuk upaya kami untuk memastikan air yang kami gunakan dalam proses produksi kami tidak berdampak negatif bagi lingkungan.

Ketiga, dari sisi limbah. Dari sisi hulu atau manufacturing, P&G Indonesia sudah menerapkan praktik Zero Waste to Landfill yaitu tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA.

Pada level konsumsi, P&G meluncurkan satu program yang kami sebut Conscious Living di 2021. Program ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengelola dan mengolah sampah untuk dapat didaur ulang.

“Pada awalnya kami melakukan pilot dari skala kecil yaitu bersama karyawan P&G. kami berhasil mengumpulkan 5.1 ton sampah dalam waktu kurang lebih 1 tahun. Melihat hal tersebut, kami melakukan ekspansi program yang bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta,” ungkap dia.

Melalui kerjasama tersebut kami berhasil mengumpulkan kurang lebih 200 ton sampah. Pengumpulan tentu saja tidak hanya berefek terhadap lingkungan namun juga masyarakat. P&G Indonesia juga berkolaborasi dengan Startup seperti Octopus yang melibatkan banyak pelestari.

Dengan hadirnya program Conscious Living ini, para pelestari juga mendapatkan penghasilan tambahan mencapai 800.000 per bulan. Program ini sangat berdampak positif terhadap sosial dan lingkungan.

Dari 8.000 pelestari yang terlibat pada program ini, 5.600 diantaranya datang dari kalangan Ibu Rumah tangga dan 1.000 diantaranya berasal dari kalangan disabilitas. Dia melihat program ini sangat memberikan dampak inklusivitas terhadap seluruh lapisan masyarakat.***

RELATED ARTICLES

Most Popular