DESTINASI BANDUNG-Menikmati Keindahan Sawah Terasering Jatiluwih Bali dengan Menerapkan Protokol Kesehatan. Pulau Bali selama ini tetap menjadi destinasi wisata yang sempurna dan lengkap mulai dari wisata pantai dan wisata alamnya, seperti keindahan sawah terasering Jatiluwih.
Tidak salah kalau UNESCO memilih destinasi wisata Jatiluwih yang berlokasi di Tabanan Bali ini sebagai warisan dunia yang harus dijaga dan dilestarikan.
Selain itu keindahan alamnya, desa Jatiluwih juga tersohor sebagai sentra penghasil beras merah.
Beras merah juga oleh masyarakat di Jatiluwih bisa di buat teh dan diracik serta dikemas menjadi minuman khas desa Jatiluwih.
Untuk mendapatkan foto- foto yang instagram able dengan pemandangan sawah dan gunung yang indah saat ke Desa Jatiluwih disarankan datang antara pukul 08.00 WIT pagi sampai sore hari sekitar pukul 17.00 WIT karena di antara waktu tersebut bisa menjumpai aktivitas para petani, seperti Mencangkul, Nampadin (membersihkan pematang sawah), Ngelampit (membajak sawah), Melasah (meratakan tanah sawah), Nandur (menanam padi).
Di masa pandemi covid 19 ini Destinasi Bandung dan beberapa media lainnya berkesempatan mengunjungi desa wisata Jatiluwih atas undangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Garuda Indonesia dalam menerapkan protokol kesehatan 3m dan CHSE ketika sedang melakukan kegiatan wisata.
Untuk mengunjungi desa wisata Jatiluwih pengunjung disarankan membawa minuman dan makanan serta topi sebagai pelindung kepala karena jarak lokasi lumayan agak menanjak sekitar 3 km menyusuri pematang sawah terasering yang cukup indah.
Ketika menyusuri pematang sawah terlihat sangat indah hamparan sawah hijau dan juga pemandangan gunung yang indah.
Selama melewati jalan di desa Jatiluwih terdapat papan petunjuk yang cukup lengkap dengan keterangan nya.
Selain itu dimasa pandemi covid 19, untuk mencegah penyebaran virus covid 19, pengelola tempat wisata sudah menerapkan protokol kesehatan 3M yakni Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak.
Seperti disetiap sudut jalan terdapat tempat untuk mencuci tangan yang sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Selain itu di pintu masuk para pengunjung akan di cek suhu tubuh nya dan diingatkan untuk tetap menggunakan masker selama mengunjungi desa Jatiluwih.
“Jatiluwih sudah siap untuk kembali dengan tangan terbuka menerima para wisatawan dan tentunya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang harus ditaati, baik oleh para wisatawan maupun para pengelola dan pemilik hotel, penginapan, cafe, resto, para petani dan warga sekitar,” ujar Ayu salah satu tour guide yang mendampingi para jurnalis selama mengunjungi destinasi wisata di Bali.
Lebih lanjut Ayumengatakan, pihaknya terus mengedukasi dan mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan 3M mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker dan CHSE agar pengunjung bisa aman dan nyaman selama berwisata di Jatiluwih.
Bagi yang ingin wisata ke Bali Kemenparekraf berharap para wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M.
Mencuci tangan, Memakai Masker, dan Menjaga jarak.
Selain itu untuk mendukung pariwisata Indonesia bangkit kembali jangan lupa kalau kondisi sudah membaik liburannya #DiIndonesiaAja dan selalu menjaga lingkungan dengan menerapkan protokol kesehatan di destinasi wisata #WonderfulIndonesia.
