Jumat, Oktober 11, 2024
BerandaHotelHotel Nikko Bali dan Peternakan Penyu Bali Lecceria Melepasliarkan Tukik sebagai Aksi...

Hotel Nikko Bali dan Peternakan Penyu Bali Lecceria Melepasliarkan Tukik sebagai Aksi Program Keberlanjutan

DESTINASI BANDUNG – Hotel Nikko Bali dan Peternakan Penyu Bali Lecceria Melepasliarkan Tukik sebagai Aksi Program Keberlanjutan.

Sebagai salah satu komitmen dalam melindungi lingkungan demi keberlanjutan, Hotel Nikko Bali Benoa Beach bekerjasama dengan peternakan penyu Bali Lecceria melepasliarkan tukik jenis olive ridley atau yang biasa dikenal dengan penyu lekang atau abu-abu.

Sebanyak 33 tukik berjenis penyu lekang ini menetas di peternakan penyu Bali Lecceria pada 5 Juni dan diikuti 17 tukik lainnya pada keesokannya. Tukik-tukik tersebut dilepas liarkan di pantai di depan Hotel Nikko Bali Benoa Beach pada 7 Juni 2022.

Menurut World Wild Fund, penyu jenis olive ridley ini memakan ikan, teripang, tanaman, dan juga ubur-ubur.
Namun sayangnya, penyu tidak dapat membedakan antara ubur-ubur dengan sampah plastik yang saat ini tengah banyak beredar di lautan sehingga mengancam kepunahan penyu omnivora ini.

“Untuk itu, selain melepasliarkan penyu menjadi program keberlanjutan di resor kami, program membersihkan pantai dari sampah plastik juga merupakan salah satu program keberlanjutan regular kami.” Ucap Masaya Hasebe, General Manager Hotel Nikko Bali Benoa Beach.

Lanjutnya, Pelepasan tukik ini merupakan yang ketiga kalinya bagi resor kami, yang pertama di tahun 2018 dan yang kedua di tahun 2021, telur-telur penyu di tahun tersebut kami temukan, menetas, dan dilepas liarkan tepat di pantai di depan resor kami.

Tahun ini, kami berkomitmen untuk merubah program keberlanjutan menjadi aksi nyata dengan berkolaborasi dengan peternakan penyu Bali Lecceria untuk memperluas aksi keberlanjutan.

Selain memperingati Hari Lingkungan Sedunia & Hari Laut Sedunia yang jatuh di bulan Juni setiap tahunnya, pelepasan tukik tahun ini juga bertepatan dengan perayaan hari suci umat Hindu Bali, yaitu Galungan.

Sehingga kami berharap melalui kegiatan dan aksi kecil ini yang telah kami lakukan secara regular dapat memberikan kontribusi bagi keberlanjutan planet yang kita tinggali.

Kegiatan keberlanjutan yang telah kami lakukan secara nyata diantaranya; program Soap for Hope, menggunakan produk-produk lokal dengan membeli ikan dan sayuran secara langsung ke nelayan dan petani lokal, serta menanam pohon ketapang di area pantai kami untuk melindungi area pesisir.

Sedangkan aksi-aksi peduli lingkungan kami mendatang adalah menanam pohon bakau.

Mengutip dari seeturtle.org, keberadaan penyu laut sangat penting karena penyu dapat:

1. Mengontrol mangsanya. Contohnya, penyu jenis leatherbacks dapat membantu mengelola jumlah ubur-ubur dan penyu sisik membantu terumbu karang dengan memakan spons yang bersaing dengan yang lainnya untuk mendapatkan ruang.

2. Penyu bertelur membantu pantai. Nutrisi yang ditinggalkan oleh telur dan tukik yang tidak bertahan hidup menyediakan sumber penting bagi vegetasi pantai.

3. Tukik merupakan sumber makanan penting bagi banyak hewan. Burung, ikan, mamalia seperti rakun dan lainnya bergantung pada tukik yang berlimpah untuk bertahan hidup selama musim bersarang.

4. Penyu penting bagi ekonomi pesisir dan masyarakat asli. Banyak tempat bergantung pada pengamatan penyu atau menyelam untuk pekerjaan dan pendapatan dan sejumlah masyarakat adat menghormati penyu sebagai bagian dari budaya mereka. Plus ada manfaat emosional dan psikologis untuk melihat penyu di alam liar.

5. Penyu hijau yang merumput di padang lamun merupakan cara penting untuk menjaga agar padang lamun tetap sehat. Dan lamun yang sehat bermanfaat bagi banyak spesies dan menyimpan karbon.

Pelepasan tukik ini berjalan dengan lancar dan disaksikan langsung oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, tamu-tamu resor, dan juga warga sekitar.

RELATED ARTICLES

Most Popular