Jumat, Mei 24, 2024
BerandaBeritaBPS Jabar : Kelompok Bahan Makanan Pemicu Inflasi di Jabar

BPS Jabar : Kelompok Bahan Makanan Pemicu Inflasi di Jabar

Destinasi Bandung—Berdasarkan data resmi dari BPS Provinsi Jabar bahwa pada Bulan Mei 2016 lalu Jabar mengalami inflasi sebesar 0,25%, pemicu terbesar dalam inflasi kali ini disumbang dari kenaikan harga telur ras, daging ayam ras, kentang dan minyak goreng selama minggu keempat di bulan lalu. Meski mengalami inflasi, nilai tersebut dikatagorikan rendah dibandingkan tahun lalu.

Kepala Tim Statistik Ekonomi dan Keuangan BI Jabar Wahyu Ari Wibowo kepada wartawan menjelaskan, saat ini daya beli masyarakat Jabar sudah mulai membaik, pasalnya saat ini beberapa item kebutuhan primer untuk konsumsi tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
”Bagusnya sekarang untuk beberapa item konsumsi masyarakat seperti beras, bawang merah, cabe merah dan gula tidak mengalami kenaikan yang tinggi. Sehingga daya beli masyarakat beralih ke sandang (property),” kata dia di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS ) Jabar.

Saat ini masyarakat di Jabar sudah beralih untuk membelanjakan uang mereka di sektor sandang. Wahyu menjelaskan, hal ini merupakan berita baik bagi perkembangan ekonomi yang mulai berkembang menuju ke arah yang lebih positif. Saat ini nilai inflasi ternyata sudah disokong oleh beberapa bahan makanan yang stabil, maka dari itu kemungkinan untuk harga pangan naik jelang Ramadan dan Lebaran memang ada, namun tidak akan terlalu tinggi.

”Karena memang ada beberap faktor, seperti kebutuhan konsumsi yang meningkat dan nilai historis (adat) yang cenderung naik, tapi tidak akan jadi masalah bila beberapa bahan pokok lainnya menstabilkan suplai dengan kebutuhan yang ada,” ungkap Wahyu.
Sementara itu dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Jawa Barat per- Mei 2016 yang meliputi 7 kota yaitu Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok dan Tasikmalaya mengalami kenaikan Indeks IHK dari 121,32 di April 2016 menjadi 121,62 di Mei 2016. Laju inflasi tahun kalender year to date (Januari- Mei 2016) sebesar 0,49% dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (Mei 2016 terhadap Mei 2015) tercatat 3,01%.

Dari tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,51%, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,49%. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07%. Kelompok sandang sebesae 0,53%. Kelompok kesehatan sebesar 0,13%. Kelompok pendidikan, rekreasi sebesar 0,01% sementara untuk kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02%.

”Untuk komoditi yang mengalami kenaikan tertinggi pada sub kelompok ini yaitu, daging ayam ras. Kemudian dari tujuh kota pantauan IHK di Jabar, Mei 2016 seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kota Bogor sebesar 0,37%. Sukabumi sebesar 0,29%, Bandung sebesar 0,24%, Cirebon 0,27%. Bekasi sebesar 0,09%. Depok sebesae 0,32% dan Tasikmalaya sebesar 0,44%,” beber Kepala BPS Jabar Bachdi Ruswana.

RELATED ARTICLES

Most Popular