Destinasi Bandung – Berlibur ke tempat wisata alam yang masih terjaga keasliannya belakangan ini semakin banyak di cari oleh wisatawan. Kembali ke alam (back to nature) atau sekedar ingin merasakan sensasi menginap di alam terbuka dengan pemandangan hutan belantara, sambil menikmati tumbuhan atau binatang yang sudah langka atau jarang di temui di perkotaan, merupakan dambaan keluarga untuk mengusir kepenatan dari runititas pekerjaan.
Kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi, patut dicoba untuk rekreasi sekaligus mengenalkan pelestarian lingkungan kepada keluarga. Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi adalah sejak tahun 1976 di tetapkan sebagai hutan dengan fungsi Taman Buru yang merupakan satu-satunya taman Buru se jawa-Bali. Pada tahun 2009, WANADRI dan BBKSDA Jabar bekerjasama untuk mengoptimalisasi pengelolaan kawasan yang lestari.
Kawasan konservasi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi seluas 12.420,70 hektar ini terletak pada area yang menjadi kewenangan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang danKabupaten Garut. Sebagian besar area berada di Sumedang dan Garut.
Jenis-jenis fauna yang ada di kawasan ini antara lain, Babi hutan , Rusa Tutul, Kijang , Anjing hutan , Macan tutul, Kucing hutan , Ayam hutan, Kukang , Bultok , Kera, Lutung dan Burung Walik.
Sedangkan tumbuhan bawahnya terdiri dari tepus , Congok, Cangkuang , Angbulu, Anggrek Merpati, Anggrek Bulan , Kadaka, Pinus , Bambu , dan Kuren .
Kekuatan utama kawasan ini bisa terlihat saat Anda membawa serta anggota keluarga untuk menikmati alam. Di sini disediakan pilihan penginapan berupa Rumah Pohon, Rumah Rusa, atau pun lahan perkemahan (Camping Ground)
Rumah Pohon terbuat dari kayu pohon dan berbentuk rumah panggung. Ada empat unit Rumah Pohon yang disediakan, “Rumah pohon tidak berasal dari kayu yang ditebang. Melainkan dari pohon yang sudah tumbang,”ujar perwakilan dari Wanadri , Dadan.
Anda bisa menyewa Rumah pohon 4 unit dengan donasi Rp. 2.300.000/malam, kelebihannya apabila Anda membooking sekaligus , pengelola dan tamu yang lain tidak boleh masuk tanpa seizin yang sedang menyewa. Untuk anda yang ingin menyewa 1 unit rumah pohon juga bisa, rumah pohon dengan kapasitas 8 orang di kenakan donasi Rp.550.000/ malam. Sedangkan untuk kapasitas 6 orang di kenakan donasi Rp.450.000.
Fasilitasnya sendiri ada MCK di bawah, ada listrik, , sleeping bag, kompor gas. Ada juga aula untuk makan, panggung hiburan. Apabila anda membawa rombongan lebih dari 30 orang anda bisa bikin tenda di bawahnya karena kapasistas lahannya sangat luas.
Untuk anda yang ingin berkemah di Camping ground , anda bisa menyewa lokasi dengan donasi Rp.800.000 /malam. Di lokasi ini juga menyewakan tenda , apabila anda tidak ingin membawa tenda, di kenakan biaya Rp.80.000/malam dengan kapasitas 4 orang. Sementara itu untuk tenda kapasitas 10 orang di kenakan donasi Rp.175.000/malam.
Untuk makannya di kenakan donasi Rp.20.000/orang dengan menu ayam goreng, sayur, sambal, lalap , buah dan air minum
Menurut Dadan , kedepannya kawasan ini akan di jadikan kawasan berburu, sekarang ini lebih ke konservasi untuk pelestarian hutan dan penangkaran rusa dulu.
“Banyak komunitas potographer yang ‘hunting’ ntuk berburu foto burung yang statusnya sudah dan langka untuk ditemui,”katanya.
Aktivitas berikutnya bisa Anda pilih sesuai minat. Mulai dari kayak, kano, bersepeda, joging track,atau hanya menyusuri sungai. Namun jika Anda ingin memberi lebih pada alam, silakan lakukan Wali Pohon. Inilah gerakan reboisasi TBMK yang merangkul masyarakat dari segala lapisan.
Cukup membayar Rp.50.000 Anda akan mendapat satu tunas tanaman manglid atau puspa untuk diadopsi selama tiga tahun. Selama kurun waktu itu, nama Anda tercantum di papan kecil di depan pohon tersebut. Perkembangannya pun akan selalu di update untuk Anda si “orang-tua” pohon.
Lokasinya pun tidak jauh dari kota Bandung, Anda bisa melalui rute jalan Bandung – Cicalengka – Sindangwangi – Tanjungwangi – Blok Kawasan Wisata. Jarak kota Bandung – Cicalengka ± 30 Km, menggunakan jalan raya propinsi atau dengan kereta api.
Dari Cicalengka menuju Sindangwangi (± 13 Km) dengan jalan beraspal hotmix dalam kondisi baik (2009), dari Sindangwangi melintasi Kp. Leuwiliang menuju pintu masuk Blok KW (±2 Km) berupa jalan aspal kelas III dengan kondisi berbatudan sempit. Tidak disarankan untuk membawa mobil sedan.
Dari pintu masuk menuju blok KW ±1 km jalan berbatu makadam dengan kondisi berbatu. Lokasi KW dapat dilalui dicapai oleh kendaraan roda empat, truk tentara dan bis mini (30 seat).
Tiket masuk weekday Rp.7500, weekend Rp.11.250
Manajemen Pengelola Kawasan Konservasi Masigit – Kareumbi
Kantor Pusat
Jl. Arumanis. 25. Bandung, Jawa Barat, INDONESIA 40191
Ph/fax: +62 22 2502085
Email: [email protected]
CP:
Darmanto +62 812 213 288
