Destinasi Bandung – Dengan 10 hotel yang sudah dibuka atau sedang dalam tahap pembangunan di Indonesia, Plateno Group, perusahaan manajemen hotel terkemuka di Cina, memperluas operasinya di Indonesia dengan menargetkan penandatanganan kontrak untuk 50 hotel pada akhir 2016 untuk memenuhi pertumbuhan masuknya wisatawan China.
Indonesia akan menjadi pasar terbesar kedua untuk Plateno setelah China dengan lebih dari 2,5 juta pengunjung Cina diharapkan masuk ke Indonesia pada tahun 2016, bertambah 12,5 persen tahun ini menurut Dinas Pariwisata Indonesia.
Semakin banyak wisatawan Cina yang memilih Indonesia sebagai tujuan liburan mereka dan ingin tinggal dengan merek yang mereka percaya. 7days Premium adalah merek internasional terkemuka kami, menawarkan akomodasi bintang tiga dengan harga bintang dua dan secara khusus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Cina.
“Ini adalah merek yang mereka kenal dan percaya, Ini cocok dengan pengunjung Cina, tetapi juga bagi pasar domestik yang menginginkan pelayanan dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang terjangkau,” ujar VP Plateno Grup & General Manager, International Unit Bisnis Plateno Grup , Hansen Zhao dalam diskusi panel di Hospitality Investment Conference Indonesia.
Saat ini Hotel yang beroperasi di Indonesia termasuk 7 Days Premium Kuta Bali dengan konsep budget, Zmax D Hotel Praya Lombok, hotel skala menengah, dan The Mirah Bogor yang dalam proses rebranding menjadi James Joyce Coffetel & 7 Days Premium pertengahan tahun ini.
Sementara itu Regional Marketing Communications Manager Plateno Group Tyagita R Hermawan mengatakan, Plateno Group di Indonesia akan berfokus pada merek budget seperti 7 Days Inn, 7 Days Premium, dan Pi Hotel, yang menargetkan wisatawan sebagai segmen pasar.
“Kami menganggap bahwa kategori hotel ekonomi dan menengah lebih dinamis dalam melayani pasar domestik yang sedang berkembang pesat,” ujar Tyagita dalam siaran pers yang di terima Destinasi Bandung, Kamis (27/4/2016).
Setelah kota-kota utama tujuan Plateno selanjutnya adalah untuk meningkatkan penetrasi di kota-kota sekunder dan tersier di seluruh wilayah yang saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat.
