Minggu, Mei 5, 2024
BerandaBeritaSTP Bandung Siap Lestarikan Masakan Tradisional Indonesia

STP Bandung Siap Lestarikan Masakan Tradisional Indonesia

Destinasi Bandung- Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung) kembali menggelar event tahunan Enhaii Grimoire 2015. Kali ini tema yang diangkat adalah Kampung Kafe yakni menyajikan dan mengangkat masakan tradisional Indonesia dengan presentase 90 persen masakan tradisional dan sisanya masakan modern sekitar 10 persen.

Dengan tema Kampung Kafe, Enhaii Grimoire 2015 diadakan untuk mengingatkan kembali masyarakat terhadap kekayaan masakan tradisional Indonesia.

“Trendnya saat ini orang-orang cenderung datang ke mall dan melupakan yang lama. Padahal, budaya dan masakan yang lama itu memiliki kerinduan yang berbeda rasanya,” tutur Pembina Enhaii Grimoire 2015 yang juga seorang Dosen Manajemen Tata Boga, Erik Fernanda Jaya kepada Destinasi Bandung di STP Bandung, Kamis (05/11/2015).

Lebih lanjut Erik mengatakan, event serupa pernah dilakukan pada tahun 2013. Event Enhaii Grimoire 2015 merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa STP Bandung.

“Melalui event ini, mereka dituntut untuk berinteraksi langsung kepada masyarakat luas, jadi mereka akan lebih aplikatif,” ujarnya.

Dengan konsep stand perkampungan, Erik mengaku, pihaknya telah menyediakan 64 stand yang terdiri dari 90 persen makanan tradisional, dan sisanya makanan modern dan makanan inovasi dari beberapa tim mahasiswa STP Bandung.

“Tenant yang mengisi stand-stand tersebut merupakan tenant tradisional yang telah kita saring dan menurut kami paling baik di Bandung,” bebernya.

Menurut Erik, sebelum mengisi stand, para tenant diberi edukasi atau coaching klinik oleh pihak STP Bandung terkait sanitasi, cara pengemasan yang baik, dan kebersihan makanannya.

“Kami tidak memperbolehkan ada makanan yang dikemas dengan steroform. Jika ada yang tetap menggunakannya akan kami tegur,” tegasnya.

Selain eksebisi dalam bentuk kuliner, event yang diselenggarakan dari tanggal 5-7 November 2015 ini juga diisi dengan rangkaian acara lainnya, seperti seminar entrepreneur, food presenting competition, dan professional skill development lainnya.

Erik berharap, melalui event ini, masyarakat dapat mengingat kembali masakan tradisional dan potensinya yang dinilai mampu bersaing dengan masakan luar negeri, dan sekaligus ikut melestarikan masakan tradisional yang hampir punah dan sulit di temui terutama di pusat perbelanjaan modern.

RELATED ARTICLES

Most Popular