Minggu, Mei 5, 2024
BerandaBeritaTim KKN-PPM Unpad Adakan Online Sharing bersama Tim Promosi Kesehatan dan Humas...

Tim KKN-PPM Unpad Adakan Online Sharing bersama Tim Promosi Kesehatan dan Humas Rumah Sakit di Jawa Barat

DESTINASI BANDUNG-Tim KKN-PPM Unpad Adakan Online Sharing bersama Tim Promosi Kesehatan dan Humas Rumah Sakit di Jawa Barat

Tim Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran adakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Hasil Penelitian: Implementasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit di Jawa Barat”.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh 62 orang yang terdiri dari Staff Promosi Kesehatan Rumah Sakit, Humas Rumah Sakit, dan mahasiswa.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran ini berangkat dari penelitian terkait implementasi promosi kesehatan pada rumah sakit di Jawa Barat yang diadakan oleh tiga dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Dr. Yustikasari, M.I.Kom, Retasari Dewi, M.I.Kom, dan Renata Anisa, M.M, yang dilakukan selama tahun 2021.

Penelitian yang dilakukan terhadap 19 rumah sakit pemerintah ini menghasilkan beberapa temuan penting, seperti keberadaan divisi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di beberapa rumah sakit yang tidak sesuai dengan peraturan.

Beberapa RSUD yang tidak memiliki divisi Humas meskipun sudah ada pedoman dari pemerintah, kendala kurangnya SDM yang dialami hampir semua rumah sakit, dan lain-lain.

Kegiatan workshop ini dibuka oleh MC, Tyara Syaharani, mahasiswi tim KKN-PPM, dan dilanjutkan dengan welcome speech dari Ketua Pusat Studi Komunikasi Kesehatan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Dr. Susanne Dida, M.M.

Dalam pidato pembukaannya, Dr. Susanne mengapresiasi dan menjelaskan pentingnya promosi kesehatan bagi rumah sakit, serta dampaknya bagi masyarakat dan bagi branding rumah sakit.

Beliau juga menyampaikan pentingnya peran Humas dalam branding dan diseminasi informasi kesehatan di media sosial, khususnya pada era saat ini.

Puncak dari kegiatan ini adalah presentasi penyampaian materi dari Retasari Dewi, M.I.Kom, yang juga merupakan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kegiatan KKN-PPM ini.

Melalui materinya, dosen yang akrab disapa Bu Reta ini menjabarkan bagaimana strategi komunikasi dalam promosi kesehatan, bagaimana regulasi promosi kesehatan diterapkan, pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, media promosi kesehatan yang digunakan, serta pelaksanaan proses monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan rumah sakit milik pemerintah di Jawa Barat.

Dari temuan penelitian ini, diketahui bahwa fungsi penyebaran informasi di rumah sakit dipegang oleh dua divisi, yakni PKRS dan Humas.

Namun, tugas pokok dan fungsi keduanya di beberapa rumah sakit masih belum jelas atau tumpang tindih.

Reta juga menyampaikan bahwa sebagian besar rumah sakit yang menjadi narasumber penelitian telah melakukan kegiatan promosi kesehatan.

Sayangnya, tidak semua rumah sakit melaksanakan promosi kesehatan sesuai dengan regulasi yang sudah ada, meskipun kebanyakkan telah mengetahui adanya regulasi yang mengatur pelaksanaan PKRS.

Penyampaian materi ditutup dengan beberapa saran yang patut dipertimbangkan oleh pihak rumah sakit, seperti pengadaan regulasi dan pembagian jobdesc yang jelas untuk divisi Humas dan PKRS, penyesuaian posisi PKRS dalam manajemen sesuai kelas RS, perlunya tim PKRS yang bekerja purnawaktu, penyesuaian jumlah tim dengan kebutuhan dan distribusi pekerjaan, perlunya pelatihan khusus untuk tim Humas rumah sakit, dan penyesuaian posisi yang dipegang dengan kemampuan.

Acara dilanjutkaan dengan sesi diskusi antara peserta dan narasumber. Beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta diantara terkait SDM dan konten di media sosial.

Dr. Nurhidayat dari RS Ibnu Sina Makasar bertanya,“Untuk RS yang masih kurang SDM, bagaimana memaksimalkan memilih promosi kesehatan yang sesuai sehingga bisa selaras dengan kehumasan?” Humas RS Pandega Pangandaran, Novy, bertanya “Bagaimana cara “mengawinkan” informasi yang menarik dan “menjual” pada promkes dengan tingkat kunjungan pasien ke RS?”

Sesi diskusi berakhir karena waktu kegiatan yang terbatas. Tak lupa panitia memberikan doorprize pada penanya terbaik dan peserta yang beruntung.

Harapannya, melalui kegiatan sharing ini, pihak rumah sakit dapat meningkatkan penyampaian informasi kesehatan dan edukasi masyarakat melalui media komunikasi digital, khususnya dalam pencegahan Covid-19 dan penggunaan vaksin di Jawa Barat.***

RELATED ARTICLES

Most Popular