Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaBerita'Disabisa' Website Belajar Public Speaking dari Unpad bagi Difabel

‘Disabisa’ Website Belajar Public Speaking dari Unpad bagi Difabel

DESTINASI BANDUNG-‘Disabisa’ Website Belajar Public Speaking dari Unpad bagi Difabel

Berbicara di depan umum bisa sangat menantang bagi orang-orang normal, apalagi bagi penyandang disabilitas. Namun demikian, kemampuan public speaking dapat membuat penyandang disabilitas memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan derajat hidup mereka, baik secara social maupun ekonomi.

Ada contoh-contoh pembicara dan motivator andal yang dengan kemampuan public speakingnya telah mampu melampaui disabilitas mereka dan menjadi pembicara yang sukses (Botella et al., 2010).

Mereka diantaranya adalah Drew Hunthaussen, seorang tuna netra yang semboyan hidupnya no excuses blind guy (Carroll College, 2019; Hunthaussen, 2018), ada juga Steve Cunningham yang dengan kemampuan public speakingnya banyak memberikan pelatihan motivasi (Speakerscorner.com, 2019).

Untuk penyandang tuna daksa yang berhasil menjadi motivator andal dengan kemampuan public speakingnya tentu saja adalah Nick Vujicic (Gramedia.com, 2019).

Selain itu, pembicara-pembicara terkemuka lainnya yang merupakan orang berkebutuhan khusus adalah Robbert Pio Hajjar yang merupakan penyandang down syndrome, Mark Elliot yang menderita Tourette syndrome, Temple Grandin yang menyandang autis, Mike Bernson seorang tuna daksa, dan Michael Bortolotto yang menderita cerebral palsy (Friendshipcircle.com, 2018).

Contoh-contoh para pembicara terkemuka dari orang-orang yang berkebutuhan khusus ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang baik untuk menjadi pembicara andal.

Sebagai pembicara, mereka dapat berprofesi sebagai penceramah agama, trainer pada ranah kognitif dan afektif, serta motivator (Astuti & Permatasari, 2017).

Salah satu kemampuan yang dapat digali dan dilatih dari mereka adalah kemampuan public speaking.

Berbagai jenis disabilitas membutuhkan teknik yang berbeda, selain pada difabel netra dan daksa maka penyandang lainnya dapat menjadi pembicara yang efektif (Broderick et al., 2005).

Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad berusaha menanamkan pada teman-teman difabel, bahwa keterbatasan mereka bukan berarti mereka tidak dapat menjadi pembicara ulung.

Jika mereka memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, maka mereka akan memiliki kemampuan untuk menjadi penyaji yang efektif.

Untuk membantu mereka menemukan, mengeksplorasi, dan melatih kemampuan public speakingnya, Fakultas Ilmu Komunikasi bersama Pusat Inovasi Pembelajaran Universitas Padjadjaran meluncurkan “Disabisa”.

Website ini dirancang sesederhana mungkin berisi video ajar yang telah dirancang untuk memandu mereka untuk menyadari kesempatan dirinya menjadi pembicara, menemukan kelebihan mereka di tengah kekurangannya, memahami profesi-profesi berkaitan yang dapat dijalani kelak, melatih kemampuan menyampaikan materi, melatih suara, hingga melatih penggunaan bahasa nonverbal.

Pada tahun pertama ini, inovasi ditujukan terlebih dahulu untuk difabel netra dan daksa.

Disabisa dibangun dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi melalui Hibah Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Asistif bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus.

Dengan adanya Disabisa, semoga para penyandang disabilitas dapat mengaksesnya kapanpun dan di manapun dengan komputer atau smartphone yang mereka miliki.

Disabisa dapat diakses di https://disabisa.unpad.ac.id/.
Informasi lebih lanjut dapat melalui Dr. Ira Mirawati 081321356741.***

RELATED ARTICLES

Most Popular