Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaBisnisInvestasi Belum Jalan West Java Investor Summit (WJIS) Tagih Janji Pemprov Jabar

Investasi Belum Jalan West Java Investor Summit (WJIS) Tagih Janji Pemprov Jabar

Destinasi Bandung- Investasi Belum Jalan West Java Investor Summit (WJIS) Tagih Janji Pemprov Jabar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam acara West Java Investment Summit beberapa waktu lalu di Bandung menyepakati investasi 26 proyek strategis senilai Rp53,8 triliun. Investasi ini berasal baik dari luar maupun dalam negeri. 26 proyek investasi ini pun diharapkan bisa menghasilkan 30.000 tenaga kerja serta akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah.

Terkendala proses eksekusi di lapangan, sejumlah komitmen investasi yang telah ditandatangani saat West Java Investor Summit (WJIS) akhir tahun lalu masih belum terealisasi. Salah satunya komitmen investasi dari PT Aico Energi senilai Rp 700 miliar.

Hal tersebut di katakan CEO PT Aico Energi Ainun Rochani , ada tiga pekerjaan rumah di bidang investasi, yakni regulasi, birokrasi, dan eksekusi. Di Jabar, dari ketiga hal tersebut, dua diantaranya yakni regulasi dan birokrasi sudah sangat baik untuk mendukung investasi di wilayah ini. Hal itu diantaranya dapat dilihat dari dukungan yang diberikan pemerintah Jabar.

“Investasi yang terjalin antara Pemprov Jawa Barat dengan PT AICO Energi senilai Rp709,4 miliar dalam penyediaan dan distribusi liquefied natural gas (LNG). Sekadar informasi, Aico Energi merupakan perusahaan energi di Indonesia yang bergerak di sektor gas. Perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah di seluruh Indonesia untuk pengayaan ketahanan energi,”ujar Ainun yang juga sebagai ketua Kompartemen Industri Gas Bumi dan Perminyakan Bidang 3 BPP HIPMI.

Lebih lanjut Ainun mengatakan, pihaknya dari HIPMI, khususnya Aico bawa uang 500 Juta Dolar AS ke Jawa Barat untuk investasi di semua energi. Tinggal Pemprov Jabar mau kerja sama dimana. Agar eksekusinya bisa cepet.

“Kita sudah tanda tangan (MoU) waktu West Java Investment Summit, Rp700 miliar kita komitmen, tapi sampai sekarang belum eksekusi,”ujarnya usai forum diskusi di Bandung, Jumat (14/2/2020).

Meskipun begitu Ainun menyadari birokrasi dan proses administratif kerap menjadi penyebab molornya eksekusi investasi di Jawa Barat. Karenanya, dalam hal ini, dia bersama HIPMI mencari solusi dengan forum diskusi yang lebih mengerucut terkait potensi energi di Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki potensi yang besar dalam investasi di sektor energi. Pasalnya, Jawa Barat menjadi provinsi yang memiliki penduduk menginjak angka sekitar 50 juta orang atau 20% dari penduduk Indonesia. Dengan penduduk 50 juta energinya sangat butuh banyak sekali. Dan memang duit ada, market ada, terus kendala di gas itu di alokasi gas yang didapat Pmprov Jabar itu harus persetujuan pusat lagi, itu salah satunya yang memghambat.

“Kalau Pemprov Jabarnya mah hari ini ada gas, kita bangun, langsung ground breaking tapi administrasi harus diselesaikan sama Pemprov Jabar. Dari total investasi 500 juta dolar AS, saya menawarkan kepada Pemprov Jabar untuk pembangunan di sektor energi, mulai dari gas, waste energy atau sampai menjadi gas, hingga penyediaan dan distribusi liquefied natural gas (LNG),”ujarnya.

Ada 10 sampai 11 potensi yang ditawarkan di bidang energi. Karena selain investor, pihaknya juga sebagai penyedia jasa dan transfer energi. Pihaknya juga mengerjakan supaya lapangan kerja tercipta. Adapun yang sudah di tanda tangani investasi liquefied natural gas (LNG) itu Rp700 miliar.

Di sisi lain, Ainun mengatakan liquefied natural gas (LNG) amat potensial untuk penyediaan enegi di Jawa Barat. Sebab LNG diklaim murah dan bersih jika dibandingkan dengan impor elpiji. Ketika ada elpiji kan 70% impor jadi mengganggu neraca perdagangan Indonesia. Kita usahakan ganti pakai LNG ini, apalagi LNG ini bisa dari Jawa Barat jadi impornya hilang, LNG murah, dinikmati sama industri sama masyarakat. Karenanya kalau bisa tahun ini target kerja sama bisa dimulai, karena di West Java Summit itu kan tahun kemarin. Harusnya estimasi udah mulai jalan kuartal ketiga,”ujarnya.

Berdasarkan kendala yang dihadapi, Ainun menuturkan, pihaknya berupaya mencari solusi dari permasalahan tersebut. Salah satunya dengan menggelar forum diskusi yang lebih mengerucut terkait potensi energi di Jawa Barat agar kendala yang terjadi bisa diselesaikan.

RELATED ARTICLES

Most Popular