Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaEvent & PromoPeduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Humas Unpad Gelar AKU PROJECT

Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Humas Unpad Gelar AKU PROJECT

Destinasi Bandung- Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Humas Unpad Gelar AKU PROJECT. Program studi Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Padjadjaran menyelenggarakan kegiatan AKU PROJECT 2019 pada Selasa, (14/5/2019) di Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Unpad akan kesehatan mental melalui gelar wicara, pameran instalasi seni, serta deteksi kesehatan jiwa dan konseling oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) dan Tim Pelayanan dan Bimbingan Konseling (TPBK) Unpad.

Gelar wicara bertajuk “AKU-BICARA: Selalu ada ruang untuk pahami diri sendiri” yang bertempat di Balé Sawala Universitas Padjadjaran ini dihadiri oleh dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ – National Hypnotherapy Instructor; Hari Setyowibowo, S.Psi, M.Psi – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran; serta dr. Lina Regina Mangaweang, Sp.KJ – Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza (Dit P2MKJN) – KEMENKES RI sebagai pembicara yang membahas secara spesifik mengenai pentingnya sikap peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sosial sekitar yang bisa bisa diwujudkan dengan dengan dua langkah sederhana, yaitu: “Bercerita dan Mendengarkan”.

“Menyendiri itu untuk apa? sebagai strategi untuk menyelesaikan tugas atau mencapai target tertentu atau memang ketidakmampuan dia untuk bersosialisasi dengan manusia lain dan mengungkapkan apa yang dia pikirkan atau rasakan. Menyendiri tidak berarti kesepian, tapi satu hal yang perlu ditanamkan bahwa ‘sendiri, saya baik baik saja. Bersamamu,saya lebih baik.’ Ini artinya, kita butuh orang lain tetapi kita jangan sampai ketergantungan dengan orang lain” kata Hari Setyowibowo, S.Psi, M.Psi.

dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ mengatakan bahwa adanya relasi biopsikososial, yaitu interaksi faktor biologis, psikologis, dan sosial yang mempengaruhi keadaan seseorang. Jadi, kesehatan bukan hanya berbicara soal fisik, tetapi juga harus sehat mental dan sehat relasi.

“Salah satu strategi yang kami lakukan dalam menyebarkan informasi tentang kesehatan jiwa ini adalah yang sedang saya lakukan saat ini, yaitu mengunjungi sekolah-sekolah dan menyebarkan informasi melalui leaflet, brosur, dan video untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan jiwa. KEMENKES juga memiliki aplikasi untuk mendeteksi kesehatan jiwa, jika memang memerlukan tindakan lebih lanjut, akan dianjurkan untuk melakukan konseling. Tutur dr. Lina Regina Mangaweang, Sp.KJ.

RELATED ARTICLES

Most Popular