Destinasi Bandung- Ini Cara Sederhana Membedakan Vaksin dan Serum Asli dengan Palsu . Terkait dengan maraknya pemberitaan vaksin palsu termasuk Tiga serum Bio Farma yaitu serum anti bisa ular (biosave), serum anti tetanus (biosat) dan Tuberculin PPD yang turut dipalsukan.
Serum yang dipergunakan sebagai pengobatan tersebut tidak bekerja dengan sesuai dengan fungsinya.
Menurut Kepala Divisi Corporate Secretary Biofarma Rahman Rustan, harus dibedakan antara Vaksin dan Serum. Vaksin merupakan produk biologi yang berasal dari virus atau bakteri atau kombinasi keduanya yang dilemahkan kemudian dimasukkan kedalam tubuh manusia yang sehat. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, untuk mencegah tertular penyakit.
“Contohnya adalah agar tidak terkena penyakit polio, maka bayi yang berusia 1 bulan harus mendapatkan vaksin polio, untuk tercegah dari penyakit polio seumur hidupnya,”ujar Rustan pada media tour Biofarma jalan Pasteurn, Bandung ,Jumat (15/7/2015).
Rustan menambahkan, pengertian Serum adalah produk biologi yang sudah mengandung kekebalan terhadap suatu infeksi , yang dimasukkan kedalam tubuh manusia yang sudah terserang infeksi penyakit atau diduga akan terkena infeksi
“Salah satu contohnya seseorang jatuh dari motor, lalu terdapat luka terbuka dan orang tersebut berpotensi terkena tetanus maka akan diberi serum anti tetanus,” kata Rustan.
Terkait serum anti tetanus, ketersediannya memang berada dari rumah sakit hingga puskesmas. Sehingga keberadaan serum tidak dijual seperti vaksin, akan tetapi dijual belikan ke tempat-tempat tertentu.
Pengamanan serum tidak menggunakan Vaccine Vial Monitor (VVM) di dalam serum, tetap ada nomer bet dan tanggal produksinya. Sehingga pengemasannya berbeda dengan vaksin.
Cara membedakan serum asli dan palsu cukup sederhana, yaitu dengan cara dikocok. Jika terdapat busa maka serum tersebut dianggap sebagai serum asli. Namun jika tidak terdapat busa dapat diartikan bahwa serum tersebut palsu.
Serum yang diproduksi oleh Bio Farma dibuat dari kandungan plasma kuda dan lembu. Plasma tersebut dibuat sebagai antitoksin tetanus.
Kemudian ditambah fenol dalam serum tersebut.
