Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaBeritaFestival Ujung Berung Layak Dijadikan Destinasi Wisata Bandung

Festival Ujung Berung Layak Dijadikan Destinasi Wisata Bandung

Destinasi Bandung-Festival Ujung Berung Layak Dijadikan Destinasi Wisata Bandung. Meskipun di gelar pada hari biasa Festival Ujungberung yang dipusatkan di Alun-Alun Ujungberung pada 10-11 Agustus 2016 berhasil menyedot ribuan pengunjung yang hadir. Festival yang juga merupakan dari rangkaian hari jadi ke 201 Kecamatan Ujung Berung ini menghadirkan 15 jenis kesenian Sunda di antaranya adalah seni beluk, reak, karinding, benjang, calung, reog, pencak silang, kuda renggong, dan lainnya.

“Diharapkan di tahun selanjutnya, saya ingin festival ini seperti di Bali, jadi masyarakat bisa maju tanpa harus dimotivasi. Mereka bisa jalan sendiri ketika rasa memiliki itu muncul. Diharapkan Festival Ujungberung ini menumbuhkembangkan kreasi seni tradisi itu, jadi tidak monoton tetapi tetap berada dalam pakem yang ada. Kreasinya harus menyesuaikan dengan perkembangan karena nanti tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal tetapi harapannya kearifan lokal ini dapat ditonton oleh masyarakat di luar Ujungberung, idealnya juga hingga wisatawan mancanegara”, tutur Wawan Gunawan, selaku Ketua Badan Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung (BKPMK) sekaligus Ketua Pelaksana Festival Ujungberung.

Menurut Wawan , festival ini bermula dari bentuk pagelaran kecil yang biasa diadakan setiap minggunya sejak tahun 2001. Kemudian pada 2004, muncul inovasi untuk membuat konsep kawasan wisata di Ujungberung yang dilanjutkan dengan kajian ilmiah dan perluasan lahan. Wawan mengaku, ia mendapat dukungan dari pemerintah untuk merealisasikan kawasan wisata Ujungberung ini yakni berupa lahan seluas 10 hektar yang telah mulai dibangun sejak 2015 oleh Ridwan Kamil.

Meskipun sejauh ini, progresnya masih 15 persen, tetapi Wawan mulai melakukan pembenahan masyarakat untuk pengembangan dan peningkatan potensi masyarakat dalam rangka pelestarian seni tradisional. Belum lagi, sekarang telah ada Perda yang mengatur tentang pelestarian seni tradisional di Perda no 5 tahun 2012.

“Saya punya keyakinan dan ada keinginan untuk mempertahankan tradisi Sunda di Ujungberung ini, karena dari 20 jenis kesenian atau lebih di Kota Bandung bisa diwakili oleh Kecamatan Ujungberung. Ini kan berarti pusatnya seni tradisi ada di Ujungberung. Saya punya semangat dan masyarakat juga punya harapan apalagi difasilitasi”,katanya.

Destinasi wisata ini dirasa perlu untuk menciptakan lapangan kerja usaha ekonomi kerakyatan. Rencananya, di kawasan tersebut tidak akan dibuat penginapan melainkan memberdayakan rumah penduduk sekitar untuk dijadikan homestay untuk para pengunjung. Ujungberung yang nantinya akan menjadi destinasi wisata Kota Bandung tidak akan hanya memiliki kawasan pusat seni budaya sendiri. Wawan juga mencanangkan untuk membuat sebuah lahan kampung lembur kuring dan ditujukan bagi mereka yang jenuh dengan hiruk pikuk kota dan pengunjung akan merasa seperti pulang ke kampung halaman. Nilai jual dari destinasi wisata ini akan bernilai tinggi, karena bukan tidak mungkin sepuluh tahun ke depan lahan seperti itu akan habis oleh bangunan.

“Saya ingin membuat brand, yaitu kalau ke Kota Bandung tidak ke Ujungberung rasanya belum sampai ke Kota Bandung, seperti halnya orang asing yang datang ke Indonesia, rasanya tidak ke Indonesia apabila tidak berkunjung ke Bali. Karena Ujungberung potensinya jelas ada, tinggal digali, dikemas, dan disajikan dengan bagus”,pungkasnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular