Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaBisnisImpor Daging Ayam Brasil Ancam Peternak Ayam Rakyat Gulung Tikar

Impor Daging Ayam Brasil Ancam Peternak Ayam Rakyat Gulung Tikar

Destinasi Bandung- Impor Daging Ayam Brasil Ancam Peternak Ayam Rakyat Gulung Tikar. Setelah 3 kali kalah di WTO Undonesia diwajibkan menerima impor ayam dari Brasil dan tidak memiliki alasan lagi untuk menolak “goyangan samba” daging ayam impor dari negeri samba tersebut.

Berdasarkan data data dari beberapa sumber produksi vs konsumsi ayam di Indonesia dalam posisi surplus (oversupply) selama 3 tahun berturut-turut.

Masuknya ayam asing ke Indonesia menjadi tidak tepat, karena supplynya masih melimpah. satu-satu nya yang akan menjadi masalah utama adalah segi teknologi dan efisiensi Brasil membuat hpp dan modal dasar dari ayam brasil lebih murah.

Pemerintah sudah berusaha keras membendung sejak 2014. Namun ini adalah titik klimaksnya. Tidak dapat lagi dibendung Brasil akan memasarkan ayamnya di Indonesia.

Peternak rakyat akan ditantang dengan masalah baru dimana mereka dengan modal pas-pasan harus meng upgrade kandangnya. Mencari efisiensi lagi supaya lebih murah hpp produksinya.

dr Abbi Angkasa Perdana Darmaputra adalah salah satu contoh dari kumpulan peternak yang tergabung di Bogor hingga Purwakarta. Terdiri dari beberapa peternak kecil kecil bermitra agar mampu efisien patungan beli pakan. Putra dari tokoh peternak ayam nasional bpk H. Tri Hardiyanto (ketua pembina GOPAN (gabungan organisasi peternak ayam nasional) Abbi adalah salah satu potret peternak yang kebingungan. Istilahnya sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah belum lama kabar ayam harga hancur hingga 10.000 di level peternak juni lalu sekarang para peternak dibingungkan dengan ayam impor.

Sebelum usaha ayamnya yang dimulai sejak populasi sangat kecil awal tahun 2019 ini. Abbi sudah mengenyam pengalaman di beberapa usaha hingga memperoleh penghargaan-penghargaan di dunia IT dan teknologi. Setelah musibah besar usahanya dan masalah dengan investor-investor nya hingga berhutang milyaran rupiah. Abbi hancur dan kembali ke nol lagi. Dengan beban hutang cicilan yang besar, melalui support ilmu dan sisa sisa kandang rakyat yang sudah mau roboh melalui mitra mitra kenalan orang tuanya di ayam dulu di sekitar Kabupaten Bogor Abbi memulai kembali usahanya.

Masalah impor ayam brasil membuat Abbi harus berfikir keras agar mampu bersaing kedepan. Mitra-mitra peternak kecil binaan Abbi mulai bertanya-tanya tentang keadaan ini. Belum selesai dengan isu harga ayam murah hpp mahal. Abbi dan peternak-peternak kecil binaannya harus kembali dihantui masalah baru.

“Kita tidak bisa bersaing untuk masalah harga dengan ayam Brasil,karena harga pakannya (jagung) mereka murah dan didukung oleh pemerintah dapat insentif. HPP mereka hanya 1 dolar jadi 1 dolar ke Rp14.000 bayangkan harga ayam Brazil itu ukurannya besar-besar sampai ke negara kita harganya mungkin hanya 70% dari ayam-ayam.

Lebih lanjut Abbi mengatakan, Konsumsi Ayam Brasil per minggu mencapai 60 juta ekor Jadi tidak ada Negara di Asia Tenggara yang konsumsinya sebesar itu makanya wajar semua negara-negara asing ingin ingin punya pasar Indonesia.

“Kami tidak ingin cengeng kami tidak ingin mengeluh, tapi memang keluhannya ada tapi emang kesedihannya ada betapa Kamu stres kemarin kalau saya pribadi memulai ayam ini meskipun dari zaman orang tua saya dulu. Seperti diketahui harga ayam potong di semua di pasar harganya sekitar Rp32 ribu-Rp.35 ribu perkilonya Sementara Ayam Brasil harganya di kisaran Rp.27 ribu ribu , dengan harga yang murah pasti konsumen akan membeli ayam Brasil,”keluhnya.

Abbi menuturkan, para peternak ayam sangat menyedihkan kadang-kadang ada yang sampai harus berhutang untuk anak ke sekolah sampai harus menunda pembayaran sampai mereka bisa dipanen dan sampai laku di pasar dan bahkan di Jawa Tengah mereka harus kemarin ketika harganya hancur mereka harus membagi ayam yang kena buat mereka lebih baik sedekah dibandingkan dijual dengan harga hancur dan rugi.

RELATED ARTICLES

Most Popular