Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaBisnisApnatel Jabar Siap Berkontribusi Bagi Industri Telko di Indonesia

Apnatel Jabar Siap Berkontribusi Bagi Industri Telko di Indonesia

Destinasi Bandung- Apnatel Jabar Siap Berkontribusi Bagi Industri Telko di Indonesia . Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat , Boris Syaifullah akan melakukan percepatan sinyal digital dan visi pemerintah Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.

“Saat ini Jawa Barat menghadapi tantangan besar untuk mentransformasikan dinamika dan dunia usaha nasional dan perusahaan-perusahaan yang dinaunginya untuk itu Apnatel berupaya mencari berbagai terobosan dan titik temu dengan pemerintah sebagai solusi serta pemangku kepentingan lainnya agar pertumbuhan pengusaha telekomunikasi nasional di Indonesia dapat terus meningkat dan iklim usaha yang sehat dan kondusif,”ujarnya pada Pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Apnatel Jabar di Savoy Homann, Jln. Asia Afrika, Bandung,Rabu (18/9/2019).

Lebih lanjut Boris mengatakan sesuai dengan visi misi dari Apnatel Jawa Barat program jangka pendeknya yaitu mendorong berdirinya lingkungan industri optik di Jawa Barat dengan tujuan mendorong kebijakan penetapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan alhamdulillah PT borsya Cipta communica salah satu dari dengan nilai kandungan lokal tertinggi.

“Diharapkan dapat menggenjot kemampuan produksi industri dan dalam negeri sehingga ikut mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melakukan link and match dengan dunia pendidikan dan penyiapan tenaga kerja yang profesional. Jawa Barat sebagai induk organisasi dunia usaha telekomunikasi memiliki peran yang sangat besar jika kita hanya dapat dioptimalkan untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mensukseskan pencapaian kinerja pembangunan nasional,”kata Boris.

Selain itu, dalam wujud prestisius segitiga rebana Patimban Kertajati dan Cirebon siap bersinergi dan berkolaborasi di Project segitiga rebana untuk pembangunan teknologi dan teknologi telekomunikasi yang terintegritas.

Tantangan lain yang harus ditaklukan ke depan, menurut dia, adalah pencapaian kemandirian industri telekomunikasi lokal. Ia mengatakan, Indonesia harus bisa memproduksi sendiri produk kebutuhan dalam negeri, walaupun sebagian bahan bakunya masih impor, Konten lokalnya ini yang harus ditingkatkan.

“Di era disrupsi digital yang membuat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Untuk menaklukan tantangan tersebut, semua pelaku usaha di sektor telekomunikasi harus terus berinovasi. “Bukan hanya pelaku, wadah pelaku usahanya juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi,” ujarnya.

Boris menambahkan, hampir setiap sendi kehidupan masyarakat dan di semua segmen usia, sudah sangat terpengaruh gaya hidup digital.

“Apnatel akan diarahkan agar sejalan dengan perkembangan era milenial. Pilihannya hanya ada dua, berbenah atau punah. Jangan sampai Indonesia menjadi seperti Bangladesh yang gagal memanfaatkan momentum bonus demografi,”paparnya.

Pada tahun 2030 tambah Boris, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Masa dimana manusia mungkin sebagian besar pekerjaannya digantikan dengan robot. Sebagai contoh Sekarang saja untuk transfer duit tinggal menggunakan smartphone tidak perlu antri di bank.

“Ini tantangan bagi para pelaku usaha terutama dibidang telekomunikasi agar siap menyiapkan sumber daya yang mumpuni,”pungkasnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular