Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaGaya HidupBarotrauma: Rasa Sakit pada Telinga saat Naik Pesawat

Barotrauma: Rasa Sakit pada Telinga saat Naik Pesawat

DESTINASI BANDUNG-Bepergian naik pesawat ke luar kota kini tak lagi identik dengan perjalanan yang mahal. Pilihan maskapai yang menyiapkan penerbangan dengan harga terjangkau kini sangat beragam. Anda juga bisa mendapatkan tiket pesawat secara mudah melalui Traveloka.

Temukan penawaran tiket pesawat terbaik yang dibanderol dengan harga terjangkau agar perjalanan tetap hemat dan menyenangkan. Pesan tiket sesuai jadwal yang Anda inginkan jadi makin mudah melalui Traveloka sehingga rencana perjalanan pun berlangsung lancar.

Faktanya, kendala ketika hendak bepergian naik pesawat terbang bukan hanya soal pemesanan tiket dan bujet. Ada hal lain yang membuat sebagian orang merasa enggan naik pesawat, yaitu rasa sakit pada telinga sewaktu pesawat lepas landas atau mendarat.

Kondisi khusus tersebut dikenal dengan istilah barotrauma.

Apa Itu Barotrauma?
Barotrauma adalah rasa sakit yang disebabkan perbedaan tekanan udara di dalam dan luar organ tubuh. Sebenarnya barotrauma juga dapat dialami paru-paru dan saluran pencernaan, tetapi lebih umum terjadi pada telinga. Tekanan udara pada kabin pesawat mengalami perubahan secara cepat saat lepas landas maupun mendarat. Keadaan tubuh sebagian orang tidak mudah beradaptasi dengan hal tersebut sehingga menyebabkan tuba eustachius pada telinga jadi tersumbat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Lembang Bandung untuk Liburan Akhir Tahun 2023, Cocok Travelling Bareng Keluarga

Risiko barotrauma akan meningkat bila seseorang mengalami beberapa hal berikut ini:
● Cedera telinga karena ledakan.
● Pernah menjalani terapi pengobatan oksigen hiperbarik.
● Kerap melakukan pendakian gunung atau mengemudikan kendaraan di perbukitan.
● Hobi melakukan aktivitas menyelam (scuba diving).
● Naik turun lift dengan jarak lantai yang sangat jauh.
● Mengidap pilek atau otitis media (infeksi telinga bagian tengah).
● Mempunyai anggota keluarga dengan riwayat barotrauma.

Saatnya Peka Mengenali Gejala Barotrauma
Barotrauma yang terjadi pada seseorang biasanya memunculkan beberapa gejala sebagai berikut:
● Nyeri telinga ringan hingga berat.
● Ada perasaan kurang nyaman pada salah satu atau kedua telinga.
● Kemampuan pendengaran berkurang pada tingkat sedang hingga berat.
● Sensasi tak nyaman seakan seperti berada di dalam air. Keadaan ini bisa hilang dalam waktu beberapa menit atau bahkan bertahan hingga keesokan harinya.
● Pada kondisi yang lebih parah juga menyebabkan pusing dan mual.

Cara Efektif Mencegah Barotrauma
Jangan berkecil hati dulu bila Anda termasuk orang yang sering mengalami barotrauma ketika naik pesawat.

Situasi tak nyaman tersebut dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Manuver valsava: tips mengatasi barotrauma ini sangat mudah dan bisa dilakukan semua orang. Caranya, tutuplah cuping hidung dengan ibu jari dan telunjuk lalu hembuskan udara secara kuat melalui hidung.

Proses ini akan membantu menstabilkan tekanan udara di dalam telinga karena efektif membuka tuba eustachius yang tersumbat. Lakukan berkali-kali hingga kondisi telinga terasa lebih baik. Namun, Anda tidak boleh melakukannya ketika pilek karena berisiko membuat kuman dan kotoran masuk ke telinga bagian dalam.

Menelan dan menguap: kalau manuver valsava tidak berhasil mengatasi kondisi tak nyaman pada telinga karena barotrauma, cobalah cara lainnya yaitu menelan ludah dan menguap. Pergerakan otot-otot di sekitar telinga akan membantu membuka tuba eustachius sehingga tekanan udaranya jadi lebih stabil. Proses sederhana ini patut dilakukan ketika pesawat hendak lepas landas dan mendarat.

Mengunyah permen karet: bila Anda tak ingin repot melakukan gerakan menelan dan menguap, mengunyah permen bisa menjadi solusi terbaik. Namun, cara mengatasi barotrauma ini hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa atau anak-anak yang sudah memahami cara mengonsumsi permen karet.

Kunyahlah permen karet seperti biasa untuk menyamakan tekanan udara di dalam dan luar telinga. Anda bisa menyudahi aktivitas ini kalau pesawat sudah berada di udara dalam keadaan stabil atau sudah mendarat dengan sempurna.

Mengonsumsi dekongestan: dekongestan adalah obat yang berfungsi mengatasi hidung tersumbat akibat flu, batuk pilek, sinusitis, bronkitis, dan atau alergi. Biasanya jenis obat ini terdiri dari dua bentuk, yaitu tablet atau cairan yang dapat disemprotkan. Konsumsi dekongestan kurang lebih 1 jam sebelum menempuh penerbangan sangat efektif mencegah barotrauma. Manfaat tersebut dapat dirasakan karena dekongestan menjaga tuba eustachius tetap terbuka sehingga proses adaptasi dengan perubahan tekanan berlangsung cepat.

Menyusui bayi: barotrauma pada bayi tentu merepotkan karena si kecil belum dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Sebagai gantinya, biasanya bayi jadi rewel dan menangis kencang saat merasakan ketidaknyamanan pada telinga.

Kejadian ini patut diantisipasi dengan cara menyusui bayi selama pesawat melakukan lepas landas atau mendarat. Pastikan bahwa posisi tubuh si kecil sudah duduk dengan tegak saat menyusu sehingga tidak rentan tersedak.

Apakah Anda punya pengalaman buruk tentang barotrauma yang mengakibatkan rasa kapok naik pesawat terbang?

Semoga pengalaman tersebut jadi pembelajaran berharga yang membuat Anda lebih sigap mencegah barotrauma. Semakin sering Anda naik pesawat terbang, kemungkinan besar semakin cepat pula Anda menemukan cara paling efektif mengatasi gangguan kesehatan tersebut.

RELATED ARTICLES

Most Popular