Minggu, Mei 5, 2024
BerandaBeritaTingkatkan Kualitas Hidup, Sehat Tanpa Narkoba

Tingkatkan Kualitas Hidup, Sehat Tanpa Narkoba

Destinasi Bandung- Kejahatan narkotika merupakan kejahatan yang bersifat lintas negara, terorganisir dan serius yang mengancam segenap lapisan masyarakat.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2014 melaporkan bahwa di seluruh dunia terdapat sekitar 162 sampai 324 juta orang yang berusia produktif atau yang berusia antara 15 sampai 64 tahun yang mengkonsumsi narkotika. Dan kurang lebih 183 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyalahgunaan narkotika.
“Dalam konteks nasional , permasalahan narkotika di Indonesia telah memasuki fase darurat. Penyalahguna narkotika yang sangat kronis ini terlihat dari jumlah penyalahguna narkotika di Indonesia yang mencapai 4 juta jiwa, 33 orang mati sia-sia setiap harinya,”ujar Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Anang Prananto, dalam acara Talk Show Hari Anti Narkoba Internasional di cafe cengek jalan Braga kota Bandung , Jumat (26/6/2015).

Anang menjelaskan, di Jawa Barat pengguna narkotika mayoritas menggunakan narkoba jenis ganja. Hampir 70% penyalahgunaan ganja. Kedua sabu-sabu di lanjutkan heroin dan putau. Sementara rentang usianya kisaran 10 tahun-59 tahun.

“Bahwa narkotika suatu ancaman dan kejahatan kemanusiaan yang menghilangkan satu generasi. Melalui aksi pemberatasan yang dicanangkan oleh kita semua, masalah narkotika sudah menjadi masalah global, tidak satu negarapun yang luput dari narkotika, pengguna narkotika tiap tahun secara kualitas maupun kuantitas meningkat,”tutur Anang.

Menurut Anang, ada 354 jenis narkotika baru , 30 diantaranya masuk indonesia. Di provinsi Jawa Barat sendiri Bandung dan sekitarnya menduduki rangking pertama pengguna narkoba. Posisi kedua diduduki Bogor dan Sukabumi, di susul wilayah Priangan meliputi Garut, Tasik dan Ciamis. Untuk penggunanya sendiri paling banyak pekerja baru pelajar dan mahasiswa.

Sementara itu tim penggerak PKK Jawa Barat Netty Heryawan menjelaskan, salah satu pencegahan narkotika adalah dengan membangun ketahanan keluarga.

” Sejak 2010 sudah secara rutin melaksanakan pelatihan Tepung Lawung Keluarga Bahagia. Pelatihan ini berisi materi mengenai konsep pernikahan, komunikasi dialogis antara suami dan istri, konsep dialogis orang tua dengan anak, dan penyiapan anak menjelang pubertas,”ujarnya.

Sementara itu praktisi dari UIN SGD bandung, Isep Zaenal Arifin menjelaskan, ada 4 hal yg sudah merusak negara yakni terorisme, korupsi, pornograpi dan narkoba. ”Pornograpi dan narkoba paling bahaya , 40 persen kobannya bisa merusak 5 titik saraf setelah nonton film porno. Ketika sudah di konversi menjadi tontonan, dampaknya bersifat menagih atau adiktif, minimal akan melakukan yang dia tonton. Yang bahaya bisa masuk ke fisik seperti pedofil,”ungkapnya.

Isep menambahkan, kaitannya akibat penyalah gunaan pornogarapi dan narkoba secara fisik dapat menimbulkan penyakit seperti HIV Aids, PMS, paru-paru. rusak biologis. “Selain itu penyakit Psikis yaitu kejiwaannya terganggu dan sangsi sosial,”tuturnya.

Acara Talkshow dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional ini di hadiri lebih dari 50 undangan dari berbagai instansi. Seperti Dinas Kesehatan Prov Jabar, tim penggerak PKK prov Jabar, tim penggerak PKK kota Bandung, Badan Eksekutif Mahasiswa se Bandung, Rumah cemara dan lainnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular