Senin, Mei 6, 2024
BerandaBisnisRatusan Pelaku Ekonomi Kreatif Hadiri Event BISMA di Bandung

Ratusan Pelaku Ekonomi Kreatif Hadiri Event BISMA di Bandung

Destinasi Bandung-Ratusan Pelaku Ekonomi Kreatif Hadiri Event BISMA di Bandung . Ratusan pelaku ekraf menghadiri event BISMA Goes to Get Member (BIGGER) di Hotel Aryaduta, Kota Bandung. BISMA, atau BEKRAF Information System and Mobile Application, adalah platform unggulan bagi pelaku kreatif untuk mendaftarkan diri ke database resmi BEKRAF lewat aplikasi dan website BISMA di https://bisma.bekraf.go.id/. Untuk mengikuti event ini, pelaku kreatif Bandung cukup mendaftarkan diri dan bergabung dengan 13 ribu pelaku kreatif lainnya yang saat ini telah terdaftar di database BISMA.

Acara dibuka oleh Wakil Kepala BEKRAF, Ricky Joseph Pesik. Acara ini diharapkan akan mendukung komunikasi dua arah antara pelaku kreatif dari 16 subsektor dengan BEKRAF untuk memudahkan pemerintah menangkap masalah dan menerima saran seputar industri kreatif sehingga dapat dihasilkan pemetaan akurat yang dapat membantu formulasi kebijakan ekonomi kreatif dan menciptakan ekosistem kreatif yang kondusif. Selain itu pelaku kreatif yang terdaftar di BISMA akan lebih mudah mendapatkan kesempatan untuk difasilitasi dan didukung oleh BEKRAF dalam mengembangkan usaha kreatif mereka.

Dari hasil survey khusus ekonomi kreatif BPS dan BEKRAF, di tahun 2016 produk domestik bruto (PDB) ekonomi Kreatif tercatat 922,59 triliun rupiah, angka ini meningkat 4,95 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah unit usaha ekonomi kreatif berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016) untuk KBLI Ekonomi Kreatif sebanyak 8.203.826 usaha. Kegiatan BIGGER di Kota Bandung ini juga merupakan ajang berjejaring bagi para stakeholder ekonomi kreatif. Kota dengan total 126.184 pelaku kreatif yang kebanyakan bergerak di subsektor kuliner sebanyak 88.524 usaha, fesyen dengan 23.550 usaha dan kriya dengan 7.986 usaha. Hal ini dinilai sangat potensial untuk pengembangan ekonomi kreatif bagi BEKRAF untuk berkoordinasi dan memfasilitasi terjadinya kolaborasi antar pelaku kreatif.

Selepas pembukaan, dilanjutkan dengan BEKRAF Session yang dihadiri oleh jajaran pejabat BEKRAF sebagai pembicara kunci yang hadir yaitu, Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi, M.Sc (Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan), Endah Wahyu Sulistianti (Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah), Sappe M.P. Sirait, S.STP.,M.Si (Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri) dan Menhariq Noor S.Kom., M.T (Kepala Sub Direktorat Perancangan TIK). BEKRAF Session adalah sesi konsultasi dimana pelaku kreatif dapat berinteraksi langsung dengan Pejabat BEKRAF dan berdiskusi seputar BEKRAF dan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Dengan metode sosialisasi yang memberikan pengalaman nyata atau eksperiental, kami harap dapat memancing para pelaku untuk berkolaborasi dan memberikan inspirasi untuk mengembangkan usaha kreatifnya ujar Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi, M.Sc, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan.

Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 9 Mei 2018 ini diisi oleh narasumber yang terdiri dari pelaku, asosiasi dan komunitas ekraf yang akan berbagi pengetahuan tentang inovasi sebagai penggerak dalam peningkatan ekonomi kreatif. Dilaksanakan juga sesi panel sosialisasi BISMA oleh Maman Rahmawan, S.ST., M.Si (Kasubdit Informasi dan Pengolahan Data).

Dalam lanjutan Diskusi Panel, Di tahun 2016 ekspor ekonomi kreatif berhasil mencapai 20 Miliar Dolar AS dan ada 16.91 juta jiwa atau 14.68% tenaga kerja di Indonesia yang bergerak di bidang ekonomi kreatif. Dengan dukungan aplikasi BISMA dalam membangun database ekraf yang terintegrasi, saya harap angka ini dapat terus meningkat ujar Wawan Rusiawan, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam lanjutan Diskusi Panel.

Pada sesi siang hari, acara dilanjutkan oleh pelaksanaan 3 masterclass di bidang gastronomy oleh Adrian Ishak (Chef Molecular Gastronomy Indonesia), masterclass di bidang trend forecasting 2019-2020 moslem fashion dari Taruna Kusmayadi (Indonesia Trend Forecasting), Sylvie Arizkiany Salim (Ketua KOPIKKON) dan Lia Mustafa (Indonesia Trend Forecasting) dan masterclass tentang branding dan desain produk yang diisi oleh Ilham Pinastiko (Chief Director Research & Development PALA Nusantara) dan Faris Nof Naufal dan Ahmad Mocho Rifqi (Founder Monoponik Studio).
Yang menarik lagi, tampil juga brand produk kreatif terpilih dari kreator lokal Bandung yang sudah bekerjasama dengan BEKRAF. Mari berkolaborasi dan saling menginspirasi untuk ekonomi kreatif Indonesia yang lebih baik tutup Ricky Joseph Pesik.

RELATED ARTICLES

Most Popular