Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaHeadlinePermasalahan Gigi dan Mulut di Jawa Barat Mencapai 28 Persen

Permasalahan Gigi dan Mulut di Jawa Barat Mencapai 28 Persen

Destinasi Bandung – Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) kolaborasi antara Unilever melalui brand Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Indonesia (AFDOKGI) kembali hadir untuk ke enam kalinya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi serta membiasakan masyarakat Indonesia merawat kesehatan gigi serta memeriksakan diri ke dokter gigi setidaknya setiap enam sekali. Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) Nina Djustiana , kasus gigi berlubang (Karies) pada usia 12 tahun ke atas di Jawa Barat mencapai 74,5 persen.

“Dalam pelaksanaan BKGN tahun 2015, RSGM FKG Unpad menyediakan fasilitas Dental Unit sebanyak 115 buah,” kata Nina, “Sebanyak 900 masyarakat kota Bandung akan dilayani oleh 314 tenaga kesehatan gigi meliputi dokter gigi, dokter gigi spesialis, residen, koas dan mahasiswa, perawat, serta tenaga administrasi,” ujarnya saat Press Conference Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang ke-enam, Senin, (2/11/2015), di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unpad Bandung.

Lebih lanjut Nina mengatakan, menurut penelitian, setiap minggunya sebanyak dua orang tidak masuk kantor dikarenakan sakit gigi, Sedangkan di kota Bandung sebanyak 24 persen anak-anak terganggu dimensi kualitas hidupnya dikarenakan sakit gigi.

Sementara itu Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Ratu Mirah Afifah mengatakan, berdasarkan survei BKGN tahun 2014 di 6 kota, sebanyak 63% mengaku menggosok gigi dua kali sehari, bahkan 23% menyikat gigi tiga kali sehari.

“Selain itu 55% pengunjung BKGN pernah mengalami sakit gigi tetapi banyak yang belum pernah ke dokter gigi dengan alasan biaya pemeriksaan gigi mahal,”tutur Mirah.

Menurutnya, sebanyak 24% responden yang hadir di BKGN 2015 adalah partisipan tahun sebelumnya, dan 33% responden yang diperiksa di BKGN sudah lebih dari satu tahun tidak memeriksakan kondisi giginya.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, persentase permasalahan gigi dan mulut di Jawa Barat mencapai 28% atau lebih tinggi dari persentase angka nasional sebesar 25,9%.

Padahal keterjangkauan/kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi/EMD (Effective Medical Demand) di Jawa Barat adalah 9,4% melebihi angka nasional sebesar 8,1%.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung data penjaringan kesehatan anak sekolah SD/MI di kota Bandung tahun 2014 menunjukkan permasalah gigi berlubang sebesar 64%.

RELATED ARTICLES

Most Popular