Destinasi Bandung -Kota Bandung selain di juluki kota Kembang sekarang mendapat predikat baru sebagai kota taman. Walikota Bandung Ridwan Kamil memang sedang mempercantik kota Bandung dengan membangun infrastruktur mulai dari pedestrian, sungai dan taman.
Taman yang sekarang sedang hits adalah teras Cikapundung. Teras Cikapundung diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil sejak 30 Januari 2016, konsep tempat yang dikenal sebagai Teras Cikapundung ini dirancang agar pengunjung dan masyarakat luas mencintai sungai serta menjaga kebersihannya.
Sebelumnya Teras Cikapundung hanya sungai yang sebagian dipakai untuk permukiman, kolam ikan warga, serta tanah lapang kecil. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum merevitalisasi Cikapundung dengan membangun amphitheatre untuk pertunjukan seni berkapasitas 500 orang yang duduk, ada pula air mancur musik. Nuansa seni dan air terkesan menonjol di tepi sungai ini.
Fasilitas di Teras Cikapundung terbilang cukup lengkap mulai dari Musola, toilet dan tempat parkir sepeda motor.
Begitu kamu memasuki area taman, tiga kolam air mancur menyambut pengunjung di sisi selatan area seluas sekitar 1 hektare itu. Di sebelahnya terdapat air mancur musik yang dinyalakan berkala sehari dua kali, pada pukul 16.00 dan 20.00 WIB dengan durasi sekitar 20 menit
Di sekitar air mancur, ada tembok mural dan patung yang menghidupkan suasana ruang terbuka itu,serta ruang pengelola sekaligus tempat sosialisasi kebersihan sungai bagi para pelajar lewat tayangan film. Di sela teras yang berundak, ada taman-taman berbentuk bukit kecil dan diisi sepasang batu kali yang disusun unik. Batu yang besar menopang batu yang lebih kecil dengan posisi tegak.
Untuk menikmati suasana asri tepi sungai di sana, kamu bisa duduk-duduk di undakan amphitheatre, selain bangku-bangku taman yang tersebar di beberapa titik. Lewat jembatan berlantai kayu selebar 3 meter dengan panjang 18 meter yang bercat merah pada tiang dan gerbangnya, pengunjung bisa duduk santai di dua saung atau gazebo di tepi sungai seberangnya.
Wahana rekreasi lain adalah tubing atau mengarungi sungai sekitar Teras Cikapundung dengan ban dalam mobil. Kamu juga bisa bermain selancar sungai serta naik perahu karet. Kedalaman sungai relatif dangkal, sekitar selutut orang dewasa. Adapun saat terjadi hujan deras, ketinggian air bisa naik 0,5 meter. Anak usia 7 tahun lebih bisa mencobanya dengan membayar Rp 5-10 ribu per orang. Selain wahana air, ada juga wahana edukasi lainnya dengan di buat sawah yang sengaja di tanami di teras Cikapundung.
Tidak seperti kebanyakan ruang publik yang dilengkapi banyak tempat sampah, Teras Cikapundung, Bandung, justru sebaliknya. Pengelola ruang publik baru di tepi Sungai Cikapundung, Jalan Siliwangi, tersebut justru sengaja menyediakan sedikit tempat sampah. Hanya ada tiga tempat sampah yang ditempatkan di sisi utara dan selatan sungai.
Tujuan pembatasan jumlah tempat sampah ini agar pengunjung terbiasa membawa kembali kemasan makanan atau minuman yang dibawanya.
Nantinya, pengunjung akan diwajibkan membawa kantong sampah ketika masuk. Pengelola rencananya akan menyediakan tempat sampah yang terbuat dari kertas bekas pakai. Sampahnya tetap dibawa pulang pengunjung, atau dibuang di bak sampah di seberang area.
Sejak dibuka untuk umum pada 30 Januari 2016, jumlah pengunjung rata-rata per hari ke area seluas satu hektare lebih itu sebanyak 1.500 orang per hari. Khusus saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu pengunjung berkisar 3.000-5.000 setiap hari.
Untuk mengunjungi lokasi Teras Cikapundung dari arah Sabuga terus aja ke arah Ciumbuleuit , nanti sebelum lampu merah Ciumbeuleuit ada jembatan tinggal belok ke Kanan.
Alamat lengkapnya di Jalan Kebon Jati, Lebak Siliwangi, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat.
Atau bisa kunjungi twitternya @tecibdg dan Fan page Facebook : Teras Cikapundung.