Minggu, Mei 5, 2024
BerandaHeadlineCurug Dago Bandung, Air Terjun yang Sempat Terkenal ke Mancanegara, Begini Nasibnya...

Curug Dago Bandung, Air Terjun yang Sempat Terkenal ke Mancanegara, Begini Nasibnya Sekarang

DESTINASI BANDUNG-Bandung selama ini dikenal sebagai destinasi wisata curug atau air terjun yang terkenal dari dulu hingga sekarang.

Sebut saja Curug atau air terjun yang terletak di Bandung seperti Curug Maribaya, Curug Pelangi dan juga curug Dago.

Seperti diketahui salah satu curug di Bandung yang sangat legendaris dari jaman dahulu adalah destinasi wisata alam Curug Dago.

Bahkan Raja Thailand sempat meninggalkan jejak melalui prasasti di curug Dago.

Seiring dengan berjalannya waktu, kini keindahan Curug Dago sekarang kehilangan pamor.

Seperti diketahui Curug Dago terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian air terjun sekitar 12 meter.

Curug Dago merupakan warisan alam yang terbentuk dari lava letusan Gunung Tangkuban Perahu dan mendapat aliran air dari sungai Cikapundung.

Saat ini, air Curug Dago saat ini terlihat keruh berwarna cokelat dikarenakan banyaknya pemukiman di sekitar Curug Dago yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya..

Curug Dago sendiri terletak strategis dengan akses jalan utama dan terminal Dago, tepatnya berlokasi di kelurahan Dago, kecamatan Coblong.

Curug Dago Bandung, Air Terjun yang Sempat Terkenal ke Mancanegara, Begini Nasibnya Sekarang. Foto: instagram @nurul.wulandari.2176
Namun kondisinya sangat berbeda jauh dengan destinasi terdekatnya, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, yang lebih ramai didatangi wisatawan.

“Sebenernya Curug Dago nyatu dengan Tahura, sekarcis. Tapi, pengunjung sepi yang kesini, apalagi pas pandemi gini,” ucap Koswara, sukarelawan Curug Dago dikutip Destinasi Baru Bandung dari RRI, Minggu 15 Agustus 2021.

Untuk sampai ke lokasinya, pengunjung perlu menuruni anak tangga sekitar seratus meter dari parkiran motor.

Kemudian, menyeberangi jembatan kecil yang menghubungkan anak tangga dengan lokasi curug.

Sayangnya, pagar yang berfungsi sebagai pegangan pengunjung ketika menyeberangi jembatan ini tidak terawat dan terkesan sudah rusak.

Hal tersebut tentunya bisa membahayakan pengunjung mengingat medan yang cukup licin jika hujan.

“Perawatan objek wisata ini memang kurang dari pusatnya. Jadi, lebih banyak dirawat oleh warga lokal. Saya sendiri sukarela aja suka membersihkan lingkungan ini,” tambahnya.

Biaya masuk ke Curug Dago saat ini gratis. Selain wisata curug dan prasasti, terdapat juga taman bermain anak-anak.

“Saya kesini kalau ngasuh anak-anak saja,” singkat Acim, warga lokal saat ditemui di taman bermain dekat lokasi curug.

Acim kemudian berpesan kawasan Curug Dago bisa lebih diperhatikan pemerintah supaya tidak terkesan di-anak tirikan. Apalagi potensi alam dan sejarahnya membuat wisata ini tidak boleh tenggelam.( sumber: RRI)

RELATED ARTICLES

Most Popular