Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaKulinerMencicipi Kuliner Khas Kebumen yang Bikin Ketagihan

Mencicipi Kuliner Khas Kebumen yang Bikin Ketagihan

Destinasi Bandung- Mencicipi Kuliner Khas Kebumen yang Bikin Ketagihan.
Kuliner Kebumen memang dikenal dengan cita rasanya yang khas dan juga menggugah selera. Berlibur ke Kebumen tak akan lengkap rasanya jika Anda tidak mencicipi kuliner khas di kawasan pesisir Jawa Tengah ini.

Beberapa waktu yang lalu tim Destinasi Bandung di undang khusus oleh Manajemen Hotel Meotel Kebumen untuk menikmati wisata kuliner di Kebumen, karena waktu yang sangat terbatas kami hanya mengunjungi beberapa tempat kuliner khas Kebumen dari ratusan wisata kuliner di kota walet tersebut. Berikut tempat kulinernya :

Sate Ambal Kebumen / Destinasi Bandung

Sate Ambal
Di Kabupaten ini sate ambal telah menjadi kuliner andalan dan paling khas. Nama ambal sendiri diambil dari nama kecamatan dimana sate ini berasal. Di seantero Kebumen banyak dijumpai warung makan yang menjual sate ini. Dari sekian banyak warung sate ambal, warung sate Ambal Pak Kasman Asli adalah salah satu yang paling terkenal. Warung ini berada di jalan raya Deandles, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal. Warung sederhana ini adalah pelopor sate Ambal, karena Kasman adalah cucu dari Samikin yang mencipatakan sate Ambal.Tidak terlalu sulit menemukan warung sate Pak Kasman ini, letaknya sekitar 300 meter timur pasar Ambal yang berada di jalan Deandels yang menghubungkan Yogyakarta dan Cilacap tersebut. Meskipun sederhana, tetapi ukuran warung cukup besar mampu menampung lebih dari 50 orang. Sejumlah fasilitas pun tersedia di sana seperti toilet, dan musala. Jika memesan seporsi sate ayam ambal, anda akan mendapati 20 tusuk sate yang disajikan dengan bumbu berwarna coklat dan sedikit berminyak, serta sepiring lontong. Selain jumlah per porsinya, yang membedakan sate ambal dengan kebanyakan sate adalah bumbunya tidak menggunakan bumbu kacang ataupun kecap. Untuk harga, seporsi sate ayam Ambal dapat anda nikmati dengan harga Rp.34 ribu. Tentu bukan harga yang mahal karena porsinya yang begitu banyak dan bisa dinikmati berdua.

Bakmi Goreng Mbah Tusiyem Kebumen / Destinasi Bandung

Bakmi Mbah Tusiyem
Berdiri sejak tahun 1973 yang berawal dari jualan soto ayam selama dua tahun, Mbah Tusiyem mulai mencoba menyajikan menu khusus yaitu mie kuah dan mie kering. Dengan keahlian memasaknya resep yang di dapat secara turun menurun ini mengundang banyak orang bahkan dari luar kota untuk sengaja mencicipi dan menikmati kelezatan Mie Mbah Tusiyem. Mie yang di sajikan cukup sederhana tapi dari cita rasa yang hanya bisa di rasakan jika mencicipinya secara langsung ini justru membuat tamu selalu ingin datang kembali. Berlokasi di rumahnya yang cukup sederhana, kakek yang kini menginjak usia 75 tahun ini di bantu istrinya selalu setia menyapa pelangannya dengan ramah. Dengan bumbu dasar bawang putih, merica, kemiri, jahe, laos, garam, bawang merah, menghasilkan aroma dan rasa dengan kelezatan istimewa. Dengan hanya merogoh kocek sebesar Rp. 12.000,- saja Anda sudah bisa menikmati lezatnya mie kuah atau mie kering ini. Selain itu ayam goreng yang hanya seharga Rp. 15.000,- ini juga bisa menjadi tambahan menu yang sangat di rekomendasi. Minuman seperti Teh manis hangat seharga Rp. 3000,- juga akan menambah nikmatnya bersantap kuliner legendaris di Kebumen Jawa Tengah. Jajanan kecil seperti lanting seharga Rp. 2000,-,serta peyek seharga Rp. 2.500,- , juga akan melengkapi pengalaman berburu kuliner daerah di sini. Jika Anda penasaran segera mampir ke Bakmi Mbah Tusiyem yang berlokasi di Pucangan, Ambal, Kabupate Kebumen, Jawa Tengah.

Dawet ireng / Destinasi Bandung

Dawet Ireng Jembatan Butuh
Dawet ireng (hitam), minuman tradisional bercita rasa manis gurih yang menjadi ciri khas Kabupaten yang masuk dalam wilayah Jawa Tengah tersebut. Sesuai dengan namanya, dawet ireng (hitam) ini memiliki warna dawet yang hitam. Dari sekian banyak penjual dawet ireng, salah satunya yang paling terkenal adalah dawet ireng Jembatan Butuh. Warung sederhana yang terletak di tepi jalan raya Purworejo-Kebumen tepatnya berada di sisi timur Jembatan Butuh ini setiap harinya selalu ramai oleh pembeli. Minuman yang satu ini berisikan dawet yang terbuat dari tepung sagu aren, ditambah gula jawa cair, dan santan. Untuk menghasilkan dawet berwarna hitam digunakan pewarna alami, yakni abu dari proses pembakaran batang padi (merang). Rasa dari dawet ireng adalah segar, manis, gurih pasti Anda akan ketagihan. Karena berada di pinggir jalan utama jalur selatan pulau Jawa, dawet ireng jembatan Butuh ini selalu ramai disinggahi pengguna jalan dari luar daerah Purworejo. Untuk satu porsi dawet ireng harganya sangat terjangkau, yakni hanya Rp. 3.500.

Seafood Bu Nanang / Destinasi Bandung

Warung Seafood Bu Nanang
Setelah puas berjalan-jalan menikmati pantai Logending atau Pantai Ayah, Anda wajib mencicipi seafood di Warung Bu Nanang. Menu di rumah makan hidangan laut ini sangat lengkap mulai dari Ikan Laut Bakar, Ikan Laut Goreng, Kepiting, Udang Saus Padang, Cumi Saus Tiram, Cah kangkung, Tahu Goreng, Tempe Goreng,Sambal, Lalapan dan masih banyak lagi. Masakan di warung Bu Nanang ini memang sangat lezat karena bumbunya yang diracik dengan pas dan masakan olahan lautnya sangat segar karena ikan dan seafood langsung dari ambil dari nelayan setempat dan juga tempat pelelangan ikan Logending. Apabila berkesempatan jalan jalan ke Pantai Ayah, sempatkanlah mencicipi nikmatnya Seafood di Warung Bu Nanang. Tidak mengecewakan dan harganya sangat terjangkau. Tempat ini juga menjadi langganan para artis dan pejabat. Hal tersebut dilihat dari banyaknya foto-foto artis dan pejabat yang di pajang di warung tersebut. Warung Seafood Bu Nanang buka mulai pukul 08.00 – 21.00 wib.

Tempe Mendoan A4 / Destinasi Bandung

Tempe Mendoan A4 Mbah Pardi

Tempe mendoan selama ini di kenal sebagai oleh-oleh khas Purwokerto, hampir semua masyarakat mengenal sebagai jajanan cukup populer. Ternyata selain di Purwokerto makanan khas Banyumasan setengah matang ini juga ada di Gombong Kebumen. Perbedaan tempe mendoan khas Gombong adalah ukurannya yang dua kali lipat ukuran tempe mendoan pada umumnya. Ukuran tempe mendoan khas Gombong kira-kira sebesar kertas fotocopy A4, makanya kenapa di namakan tempe mendoan A4. Salah satu pedagang yang menjual tempe mendoan adalah Mbah Pardi. Pria yang sudah lanjut usia ini berdagang dengan istrinya di dekat Museum Benteng Vander Wijck jalan Sempor Gombong Kebumen. Mendoan di Gombong tempe asli,bukan di potong tipis-tipis. Tempe dibungkus daun pisang, ukurannya cukup besar. Makan satu tangkep di jamin sudah kenyang.Di goreng setengah matang dengan terigu campur tepung beras,bumbu,daun bawang.Tiap warung biasanya punya resep cara menggoreng yang berbeda.Dimakan selagi hangat dengan cabe rawit dan bumbu kecap pedas rasanya mantap.

RELATED ARTICLES

Most Popular