Rabu, Juni 26, 2024
BerandaBeritaMinat Wisatawan Kunjungi Geopark di Indonesia Terus Naik

Minat Wisatawan Kunjungi Geopark di Indonesia Terus Naik

Destinasi Bandung- Minat Wisatawan Kunjungi Geopark di Indonesia Terus Naik. Selain Geopark Ciletuh di Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat, Indonesia mempunyai banyak kawasan geopark yang menarik wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah kunjungan wisatawannya pun terus naik.

“Kunjungan wisatawan di kawasan geopark di Indonesia sebanyak 5.624.493 wisatawan domestik dan 642.000 wisatawan mancanegara,” ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr Ir Ego Syahrial, MEC disela-sela acara Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Pengembangan Geopark Indonesia tahun 2017 di Hotel Santika, Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017) seperti di lansir detik travel.

Lebih lanjut Ego mengatakan, dari wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan geopark di Indonesia, jumlah peredaran uang mencapai sekitar Rp 3,5 Trilun. Saat ini tim terus melakukan pengumpulan data untuk mengetahui jumlah pendapatan daerah yang dihasilkan oleh kawasan-kawasan tersebut.

“Masyarakat yang tinggal di kawasan geopark itu bisa memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata tanpa merusak sumber daya alam yang ada dan kesejahteraan meningkat. Kami berharap ini jadi motor penggerak ekonomi nasional ke depan,”ujarnya.

Ego mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 4 kawasan geopark nasional yakni Kaldera Toba di Sumatera Utara, Merangin di Jambi, Ciletuh Pelabuhan di Sukabumi dan Rinjani Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu ada dua kawasan geopark global Unesco yakni Gunung Batur, Bali dan Geopark Gunung Sewu.

“Tahun 2017 ini kami mengumpulkan stakeholder dan pengelola geopark seluruh Indonesia di Yogyakarta karena Badan Geologi ingin mendorong geopark lain seperti Rinjani, Toba, Merangin serta Ciletuh untuk menjadi Geopark Global UNESCO yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Unesco,” katanya.

Menurutnya Badan Geologi Kementerian ESDM bekerjasama dengan berbagai instansi terkait lainnya seperti Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco (KNIU)-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenko Kemaritiman, Kemenko Perekonomian, Bapenas dan pemerintah daerah untuk melakukan koordinasi lintas sektor untuk pengembangan geopark. Terutama berkaitan pemanfaatan sumber daya alam.

“Tujuannya untuk mempercepat geopark untuk go internasional atau global yang diakui UNESCO,”tandasnya.

Dia menambahkan, ada banyak situs geologi yang ditemukan di Indonesia. Apabila situs-situs geologi di Indonesia mulai diakui menjadi Geopark Global, secara langsung akan mengamankan upaya perusakan alam akibat aktivitas pertambangan.

Pihaknya mendorong agar geopark-geopark lain bisa diakui seperti halnya Geopark Gunungsewu dan Batur. Pada tahun 2017, Badan Geologi mengusulkan dua geopark untuk masuk ke jajaran geopark dunia yakni Rinjani dan Ciletuh.

“Sesuai dengan ketentuan dari Unesco setiap tahun hanya boleh mengusulkan dua saja,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

Most Popular