Senin, Mei 6, 2024
BerandaOtomotifInilah 5 Penyebab Busi Tidak Bekerja Secara Optimal

Inilah 5 Penyebab Busi Tidak Bekerja Secara Optimal

DESTINASI BANDUNG--Inilah 5 Penyebab Busi Tidak Bekerja Secara Optimal.

Busi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pengapian di sepeda motor. Tanpa adanya busi, sepeda motor pasti tidak akan bisa dihidupkan mesinnya.

Busi sepeda motor memiliki fungsi untuk meneruskan tegangan tinggi yang disalurkan oleh ignition coil untuk dijadikan sebuah percikan api yang akan dipergunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin sehingga terjadilah tenaga atau dorongan untuk menggerakkan piston sehingga terjadilah suatu siklus untuk memutarkan mesin.

Sub Department Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM), Ade Rohman menjelaskan karena memiliki fungsi yang sangat penting, maka ketika busi sepeda motor mengalami masalah dapat mengakibatkan sistem pengapian tidak bekerja secara sempurna dan akan menyebabkan putaran mesin yang tidak maksimal. Untuk itu perlunya selalu merawat kondisi busi agar berfungsi secara optimal.

Berikut penyebab yang mengakibatkan busi tidak berfungsi secara optimal :

1. Kebocoran Oli di Ruang Bakar

Kebocoran oli dapat terjadi akibat kondisi oil seal pada valve stem atau sil klep sudah tidak bagus dan dinding silinder mesin yang mengalami keausan atau baret. Selain itu bisa juga disebabkan oleh ring piston yang rusak atau aus sehingga tidak bisa mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar.

Oli mesin yang masuk ke ruang bakar menyebabkan elektroda busi tertutup oli sehingga busi sulit untuk memercikkan api dengan sempurna.

“Salah satu ciri, apabila terjadi kebocoran oli ke ruang bakar adalah oli yang terbakar membuat asap yang keluar dari lubang knalpot jadi lebih tebal yang berwarna putih. Selain itu saat anda melepaskan busi, terlihat warna hitam pekat pada ujung elektroda busi,” ujar Ade.

2. Terlalu Banyak Bensin di Ruang Bakar
Hal ini sering terjadi pada sepeda motor dengan sistem pembakaran karburator sebagai suplai bahan bakarnya, tapi hal itu bisa juga terjadi pada sepeda motor injeksi. Umumnya karena injektor yang sudah aus, sehingga bensin yang disemprotkan ke dalam ruang bakar tidak lagi berbentuk kabut sehingga bahan bakar tidak akan bisa bercampur dengan udara secara homogen.

Bensin yang terlalu banyak membuat permukaan busi menjadi basah sehingga sulit untuk memercikan api dan akan mengurangi umur pakai busi itu sendiri.

3. Konsleting di Jalur Pengapian
Salah satu penyebab lainnya karena ada terjadinya konsleting di jalur pengapian. Kondisi tersebut akan memengaruhi kinerja busi. “Misalnya terjadi kebocoran arus di kabel sekunder coil, hal ini akan menyebabkan arus listrik yang seharusnya masuk ke busi menjadi langsung menuju ke bodi mesin sehingga tidak akan terjadi percikan bunga api yang maksimal pada elektorda busi,” kata Ade.

4. Umur Pakai Busi Tidak Wajar
Beberapa komponen di dalam mesin sepeda motor mempunyai masa pakai yang berbeda-beda. Jika komponen tersebut sudah berada diluar masa pakai yang dianjurkan, kinerja komponen tersebut pastinya tidak akan optimal.

Ade juga menjelaskan, masa pakai busi ada beberapa perbedaan, tergantung dengan jenis busi yang digunakan, spesifikasi busi itu sendiri, hingga spesifikasi mesin.

Umumnya masa pakai busi adalah sekitar 6.000 km atau 8.000 km, tetapi ada juga yang mampu bekerja hingga dengan 48.000 km sebagai contoh busi untuk sepeda motor Honda CBR250R. “Untuk lebih jelasnya pemilik kendaraan bisa melihat jadwal penggantian busi secara periodiknya di manual book sepeda motor ataupun di buku service,” ujar Ade.

5. Celah elektroda busi tidak standar
Jarak atau celah elektroda busi merupakan salah satu poin penting yang akan mempengaruhi performa dari kinerja busi tersebut untuk bekerja secara maksimal. Celah elektroda busi berbeda beda, sesuai dengan sepesifikasinya masing masing. “Sebaiknya pemilik kendaraan perlu memeriksa celah elektroda busi secara berkala. Untuk mendapatkan celah yang sempurna anda bisa mengukur menggunakan “Feeler Gauge”,” kata Ade.

Ade juga mengatakan, ketika percikan api busi mulai bermasalah, proses pembakaran di ruang bakar jadi tidak sempurna, dapat menimbulkan efek suara mesin kasar atau ngelitik dan pastinya performa mesin menjadi tidak maksimal, boros bahan bakar, kurang tenaga dan lain sebagainya. Karena itu penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda sepeda motor secara berkala.

Pemilik kendaraan dapat melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin sepeda motor di bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat untuk memastikan seluruh komponen sepeda sepeda motor selalu dalam kondisi prima sehingga performa sepeda motornya tetap terjaga.

RELATED ARTICLES

Most Popular