Senin, Mei 6, 2024
BerandaEvent & PromoMahasiswa KKN Unpad Kunjungi Taman Bejo Sebagai Sarana Edukasi

Mahasiswa KKN Unpad Kunjungi Taman Bejo Sebagai Sarana Edukasi

Destinasi Bandung-Mahasiswa KKN Unpad Kunjungi Taman Bejo Sebagai Sarana Edukasi. Taman merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan di kota-kota besar, taman dapat menjadi penghijau dengan pohonnya diantara padatnya bangunan dari beton pada kota. Bahkan taman seringkali disebut sebagai ‘paru-paru kota’.

Di Bandung, terdapat banyak taman yang menghiasi berbagai penjuru kota. Taman-Taman tersebut terbilang cukup besar, seperti Taman Lansia, Taman Superhero, Taman Peliharaan, dan berbagai taman lainnya.

Namun, di salah satu penjuru Kota Bandung, tepatnya di kelurahan Batununggal, terdapat sebuah taman kecil yang asri. Taman itu adalah Taman Herbal Bejo, taman ini memiliki berbagai macam tanaman herbal didalamnya, tanaman herbal adalah tanaman yang mampu menjadi obat mujarab untuk berbagai penyakit yang diderita oleh manusia.

Taman ini berbeda dengan taman besar lainnya di Bandung. Ketika taman lain berfungsi sebagai tempat hiburan atau tempat berkumpul untuk masyrakat, Taman Herbal Bejo Batununggal memfokuskan tujuannya untuk membudidayakan tanaman-tanaman herbal atau istilah mudahnya tanaman obat.

Beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran, berkesempatan berkunjung ke Taman Herbal Bejo Batunnunggal guna melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada kegiatan tersebut, mahasiswa yang didampingi oleh dosen-dosen pembimbing memberikan presentasi mengenai pemanfaatan tanaman herbal.

Taman Herbal Bejo resmi didirikan sejak 20 Mei 2016 silam. Sejak berdiri Taman Herbal Bejo sudah pernah meraih beberapa prestasi, tak heran taman tersebut dikelola dengan baik oleh masyarakat Batununggal yang diketuai oleh Arik Muhammad Zakaria, salah satu warga di Kelurahan Batununggal.

“Pernah juara 3 tingkat Kota Bandung lomba Taman Herbal Bejo tahun 2016, kemudian juara 2 tingkat Kota Bandung lagi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2017. Memang banyak tanggapan dan respon baik dari masyrakat setempat dalam pengelolaan taman ini, mereka juga banyak yang meminta benih ke taman ini untuk menanamnya di rumah,” ujar pria yang akrab disapa Arik tersebut.

Tak hanya masyrakat saja yang antusias, Arik mengaku pemerintah setempat juga memperhatikan nasib Taman Herbal Bejo dengan baik. Dukungan berupa materil maupun moril kerapkali pemerintah setempat berikan untuk keberlangsungan Taman Herbal Bejo.

“Selama ini, syukur dari kelurahan dan kecamatan baik. Sedikit banyak membantu secara moril ataupun materil,” tutur Arik.

Taman Herbal Bejoe Batununggal memiliki banyak tanaman obat didalamnya, tetapi Taman Herbal Bejoe Batununggal memiliki tanaman yang menjadi andalannya, jenis cabai rawit merupakan andalan dari taman ini. Beberapa jenis cabai dari luar negeri dikembangkan pada taman ini.

“Ada cabai rawit Razzamataz, Blackpaper, Back Hongaria, dan masih banyak lagi. Cabe hitam dari Brazil ini juga tanaman unik yang ada disini,” ujar Arik menjelaskan.

Kendati menghasilkan banyak tanaman obat, Taman Herbal Bejo belum mampu memasarkan hasil budidayanya lantaran masih kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki. Padahal permintaan bibit dari kelurahan cukup banyak kepada Taman Herbal Bejo, Arik mengaku akan terus berusaha mengembangkan taman ini.

“Saat ini belum bisa dipasarkan karena masih kekurangan sumber daya manusia, tetapi kita terus berusaha untuk menyediakan bibit tanaman herbal yang dibutuhkan khususnya oleh masyrakat Kota Bandung. Sebetulnya banyak permintaan bibit dari kelurahan dan yang lainnya, tapi kami kesulitan karena terbatasnya SDM,” keluh Arik.

Kedepannya Arik berharap dapat menambah lebih banyak koleksi tanaman pada Taman Herbal Bejo Batununggal. Dengan dukungan penuh dari kecamatan, Arik percaya diri hal tersebut dapat terwujud. Arik juga menginginkan Taman Herbal Bejo Batununggal menjadi salah satu tempat studi urbanfarming di Kota Bandung.

RELATED ARTICLES

Most Popular