Minggu, Mei 5, 2024
BerandaHeadlineGurihnya Bumbu Kacang Kupat Tahu Gempol

Gurihnya Bumbu Kacang Kupat Tahu Gempol

Destinasi Bandung-Untuk warga Bandung dan sekitarnya pasti sudah tidak asing dengan Kupat tahu. Kudapan yang biasa di sajikan pada pagi hari ini merupakan salah satu makanan untuk sarapan pagi selain nasi kuning. Kupat tahu sendiri ada dua jenis yakni kupat tahu yang bumbunya sudah jadi dengan kupat tahu petis yang di ulek dahulu seperti lotek. Kudapan ini adalah salah satu makanan tradisional Sunda yang banyak ditemui di berbagai penjuru Kota Bandung, apalagi di pagi hari.
Salah satu kedai kupat tahu legendaris yang telah puluhan tahun beroperasi di Kota Kembang yakni Kupat Tahu Gempol. Letaknya di kawasan pasar gempol kota Bandung. Untuk menuju lokasi ini masuk dari jalan Bahureksa di belakang kawasan jalan Riau.

Kupat tahu ini pertama kali dijual oleh adik dari pemilik saat ini Ahdan atau akrab disapa Yayah pada 1965. Lokasinya di tempat yang sama kini yaitu di sekitar Pasar Gempol Bandung.
Kemudian, pada 1975 Yayah meneruskan usaha kupat tahu ini hingga sekarang. Setiap harinya, Yayah dibantu anaknya, Nuraini atau lebih dikenal dengan Nung.

Kuoat tahu gempol / Destinasi Bandung
Kuoat tahu gempol / Destinasi Bandung

“Di daerah sini dulu banyak (penjaja kupat tahu), cuma sudah pada meninggal jadi tinggal ini (kupat tahu Gempol),” ujar Nung, saat ditemui di kedainya di Pasar Gempol Bandung.

Kupat tahu yang dijajakan di sini dari segi komposisi tidak jauh berbeda dengan kupat tahu pada umumnya.

Kupat tahu gempol / Destinasi Bandung
Kupat tahu gempol / Destinasi Bandung

Namun, ada satu hal yang paling membedakan dengan kupat tahu lain dan menjadi karakter dari kupat tahu Gempol, yaitu bumbu kacang. Bumbu kacang di warung ini lebih kental ketimbang kupat tahu pada umumnya.

“Bumbu kacang di sini dibuat dari campuran kacang dengan santan. Tanpa campuran kentang yang biasa dipakai sebagian penjual kupat,” ujarnya.

Selain itu yang membedakan dengan kupat tahu lainnya adalah Kerupuknya. Kerupuk yang disini ukurannya lebih besar yang lebih menyerupai selondok namun lebih mudah hancur.

“Pelanggan banyak yang minta tambah kerupuk,” ucap Nung.
Dengan Rp 15.000, Anda bisa menyantap satu porsi kupat tahu Gempol.

Dalam sehari, sekitar 300 porsi kupat tahu habis terjual di hari kerja. “Sabtu Minggu sampai 1.200 hingga 1,300 porsi, Porsi sebanyak ini, lanjutnya, bisa habis pukul 12.00, dengan kedai yang mulai dibuka pukul 06.00.

Satu hari, warung ini membuat sebanyak 60 lontong ukuran besar dan 600 potong tahu. Kupat tahu Gempol, ujar Nung, pernah mewakili Bandung dan Indonesia di festival kuliner yang digelar di Singapura.
“Ada empat makanan dari Indonesia yang terpilih di festival makanan di Singapura tahun 2015. Gudeg, kupat tahu, soto Surabaya, sama ayam taliwang,”ujarnya.

Kupat tahu Gempol / Destinasi Bandung
Kupat tahu Gempol / Destinasi Bandung

Selain pelanggannya warga Bandung, di hari libur pelanggan dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya terkadang mampir ke sini. Kupat tahu Gempol pun tak jarang menerima pesanan dalam jumlah besar.

Banyak artis dan pejabat yang sudah menjadi pelanggan tetap seperti Irgi Ahmad Fahrezi, Ben Kasyafani, Dede Yusuf, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Apabila Anda tidak sempat ke Pasar Gempol,kupat tahu ini bisa dikunjungi di The Kiosk dan Raja Fruit di Jalan Riau.

RELATED ARTICLES

Most Popular