Selasa, Mei 7, 2024
BerandaOtomotifBeberapa Penyebab Aki Sepeda Motor Cepat Drop

Beberapa Penyebab Aki Sepeda Motor Cepat Drop

DESTINASI BANDUNG-Jika seorang pengendara sepeda motor mengalami kesulitan saat mencoba menyalakan motornya dan menemui kendala dalam melakukan starter, kemungkinan masalahnya terletak pada kondisi Accu atau aki di sepeda motor tersebut dalam kondisi tekor atau drop. Untuk memastikan kinerja sepeda motor berjalan dengan baik, selain membutuhkan bahan bakar yang cukup tetapi juga harus memiliki suplai atau asupan yang mumpuni.
 
Oleh karena itu, Aki menjadi salah satu komponen yang sangat krusial pada sepeda motor, dan pengendara sepeda motor perlu memahami faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan Aki mengalami penurunan performa. Hal ini penting agar pengendara dapat mengantisipasi potensi masalah tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
 
Berikut beberapa penyebab Aki sepeda motor cepat drop, diantaranya :

Baca Juga: Musda ke-5 HPCI Chapter Bandung: Puncak Kemeriahan Sekaligus Penobatan Ketua Chapter Baru
 
1. Rectifier Regulator / Kiprok Bermasalah

Rectifier regulator merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk Aki. Fungsinya secara sederhana adalah mengatur kapasitas listrik yang dialirkan ke Aki baik itu tegangan maupun besaran arus listriknya.
 
Arus listrik yang diteruskan ke dalam Aki harus disesuaikan dengan kebutuhan Aki tersebut. Jika arus listrik yang dialirkan terlalu rendah, maka akan mengakibatkan Aki kekurangan daya tetapi sebaliknya apabila arus listrik yang dialirkan terlalu besar, maka dapat menyebabkan Aki menjadi cepat rusak atau Aki mengalami panas berlebih, terjadi penguapan cairan elektrolit secara berlebihan, body Akinya menggelembung.

2.  Kumparan Stator atau Spul Rusak

Kumparan Stator atau spul merupakan komponen yang terdiri dari gulungan kawat yang dililitkan ke dalam beberapa plat besi yang disatukan. Kumparan stator tersebut bertugas untuk menghasilkan daya listrik saat mesin berputar sebagai sumber listrik AC yang nantinya akan digunakan sebagai pengisian listrik ke Aki setelah listrik tersebut diubah dari Listrik AC menjadi Listrik DC oleh Rectifier Regulator.

Saat kumparan stator tidak mampu membangkitkan listrik yang dibutuhkan maka Aki tidak akan mendapatkan asupan listrik sehingga hal ini akan menyebabkan Aki menjadi tekor / drop

3.  Sepeda Motor Menggunakan Aksesoris Kelistrikan Di Luar Standar Pabrik

Salah satu fungsi Aki adalah menyuplai daya listrik ke komponen-komponen kelistrikan yang membutuhkannya pada sepeda motor. Namun, jika pemilik kendaraan menambahkan aksesoris di luar standar pabrik yang membutuhkan daya listrik besar, aki dapat cepat kehilangan daya atau drop karena ketidakseimbangan antara pasokan daya listrik yang masuk ke aki dan yang dikeluarkan. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya pengguna sepeda motor menghindari penggunaan aksesoris kelistrikan yang tidak direkomendasikan oleh pabrik.

4. Sepeda Motor Jarang Digunakan
 
Bagi sebagian pemilik kendaraan yang memiliki lebih dari satu sepeda motor, terkadang tidak semua sepeda motornya digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga, sepeda motor tersebut tentunya akan mengalami penurunan performa Aki. Aki yang dipasang pada sepeda motor akan selalu mengalirkan daya listrik meskipun sangat kecil, bahkan jika kunci kontak sudah diposisikan ke “OFF”. Hal ini terjadi karena beberapa komponen kelistrikan di dalam sepeda motor tetap membutuhkan asupan daya listrik meskipun sepeda motor sedang tidak digunakan, seperti ECU, Speedometer, Sistem Anti Theft Alarm, dan sebagainya.
 
Bagi pemilik kendaraan yang sepeda motornya jarang dipakai, tidak perlu khawatir. Cukup panaskan saja sepeda motornya maksimal satu minggu sekali agar Aki mendapatkan daya pengisian. Jika dilakukan secara teratur, hal ini tentunya akan mengurangi potensi terjadinya penurunan performa Aki.

5. Perawatan Aki Yang Tidak Tepat
 
Saat ini banyak Aki yang menggunakan jenis VRLA (Valve Regulated Lead Acid) atau yang sering disebut dengan istilah Aki kering. Meskipun aki tersebut termasuk dalam kategori maintenance-free, tetapi tetap perlu memperhatikan terminal positif dan negatifnya. Jika terdapat kerak atau kotoran yang menempel pada terminal, sebaiknya segera dibersihkan agar aliran daya listriknya kembali sempurna.
 
Selain itu, beberapa sepeda motor masih menggunakan jenis Aki berventilasi atau yang sering disebut sebagai Aki basah, dan mungkin mengalami kehabisan atau kekurangan air Aki. Tentunya, hal seperti ini tidak boleh terjadi. Jika Aki dibiarkan dalam kondisi kekurangan air, Aki akan cepat drop karena reaksi kimia yang terjadi tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Untuk mengatasinya, sebaiknya sering memeriksa kondisi level air aki dan jika kurang, bisa ditambahkan sendiri menggunakan air suling yang mudah didapat di pasaran.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Accu atau aki merupakan komponen sepeda motor yang sangat penting. Jangan biarkan Aki sepeda motor dalam kondisi yang kurang prima. Jika perawatan Aki dilakukan dengan baik dan pemakaiannya sesuai dengan rekomendasi, pasti umur aki tersebut akan menjadi lebih lama.”
 
“Untuk memastikan bahwa sepeda motor dalam kondisi prima, bawalah motor Honda kesayangan Anda ke bengkel AHASS terdekat untuk mendapatkan perawatan terbaik dari mekanik berpengalaman. Konsumen juga dapat memanfaatkan layanan “Booking Service” atau layanan kunjung untuk mendapatkan layanan tanpa perlu antri,” ujar Ade.

RELATED ARTICLES

Most Popular