DESTINASI BANDUNG -Kemenparekraf Mewadahi Kolaborasi Lintas Asosiasi Desain Melalui Program Bincang Ragam Desain. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) memiliki inisiasi dengan mewadahi lintas asosiasi desain untuk saling berkolaborasi membuat suatu inovasi.
Melalui program “Bincang Ragam Desain” dengan mewadahi asosiasi dan lembaga pendidikan formal maupun informal, sebuah diskusi tentang profesi desainer pun digalakan.
Melanjutkan episode di Yogyakarta dan Bali, Bincang Ragam Desain episode #3 ini akan membahas mengenai ragam profesi desainer dan berbagai lingkup produk industri hingga fashion.
Serta, pembahasan akan mengerucut ke berbagai jenis pendidikan yang dapat dikuti oleh masyarakat untuk dapat menjadi desainer profesional.
Diselenggarakan pada Jumat, 6 November 2020 bertempat di Colaborea Lawangwangi, Bandung. Bincang Ragam Desain ini tak hanya seputar diskusi terbuka, namun juga memuiuki agenda rutin untuk menerbitkan sebuah buku desain yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Hadir dalam Acara tersebut Wawan Rusiawan Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf RI, Yannes Martinus Pasaribu Anggota Dewan Pembina ADPII ,Taruna Kusmayadi Anggota Dewan Penasihat IFC
dan Andry Masri Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Itenas Bandung.
Buku pertama seputar Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain, buku kedua seputar Standar Harga Jasa Desain, dan buku ketiga seputar Standar Remunerasi Profesi Desain di Indonesia.
Penerbitan buku ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi seputar desain secara terpadu.
Asosiasi dan lembaga pendidikan desain sendiri, akan terus berupaya untuk membangun eksistensi profesi desain yang tepat sesuai tuntutan zaman dengan membuat serangkaian program yang dapat diikuti oieh masyarakat.
Serta membuat ekosistem kolaborasi agar bidang desain dapat menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Asosiasi dan lembaga pendidikan desain sendiri, akan terus berupaya untuk eksistensi profesi desain yang tepat sesuai tuntutan zaman dengan membuat serangkaian yang dapat diikuti oleh masyarakat. Serta membuat ekosistem kolaborasi agar bidang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
