Destinasi Bandung –Museum Biofarma, Untuk Kamu yang Ingin Mengetahui Sejarah Vaksin. Kota Bandung selama ini dikenal sebagai surganya destinasi wisata dan kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun luar negeri untuk mengunjungi kota yang kreatif ini. Sebagai kota wisata, ternyata kota Bandung juga di kenal dengan wisata edukasinya seperti museum Geologi dan museum Sribaduga.
Selain dua museum tersebut, terdapat juga museum
yang menceritakan tentang kesehatan sebelum vaksin di temukan yakni museum Biofarma.
Gedung peninggalan Belanda di Jalan Pasteur ini masih berdiri kokoh. Bangunan yang didirikan pada 1926 hasil rancangan arsitek CPW Schoemaker ini pernah menjadi kampus Landskoepok Inricting en Instituut Pasteur pada tahun 1923.
Menurut Head of Corporate Communications PT Biofarma Nurlalea Arief, latar belakang di buat museum ini adalah karena Biofarma sudah berdiri sekitar 126 tahun, didalam prosesnya ingin menjadi peninggalan yang bisa untuk generasi kedepan bahwa kita pernah ada sejarah masa kelam seperti dark edge pada saat vaksin belum ditemukan.
“Prosesnya kita dokumentasikan kemudian kita kumpulkan disini sehingga generasi muda bisa tahu bagaimana sih sejarahnya sebelum vaksin itu ditemukan. Jadi ini khususnya museum tentang kesehatan dan ini sudah termasuk kedalam Asosiasi Museum Indonesia (Amida) dan pengelolaannya di bawah Corporate Communications Biofarma,”ujar Nurlaela.
Ketika memasuki museum Biofarma, pengunjung akan di sambut oleh patung D Wa Borger. D Wa Borger semasa hidupnya pernah menyuntikan hasil penelitian kedalam dirinya sebelum di berikan kepada orang lain. Didalam museum yang cukup luas dan nyaman ini pengunjung juga disuguhi oleh video peneliti pegawai jaman dahulu yang pernah bekerja di Biofarma .
Setelah itu pengunjung juga disuguhi foto sketsa pemimpin Biofarma dari waktu kewaktu, dari awal berdiri pada tahun 1890 yang pemimpinnya masih orang-orang Belanda sampai yang sekarang yakni Direktur Utama Biofarma Iskandar.
Di museum ini terdapat replika pakaian ruangan berkelas. Sebelum melakukan penelitian, menggunakan pakaian ini harus steril dan bersih, dua minggu sebelumnya harus terproteksi.
Selain itu pengunjung bisa melihat koleksi foto pada jaman dahulu bagaimana ketika masyarakat di suntik vaksin keliling.
Pengunjungpun dapat melihat contoh sampel dari beberapa ular-ular yang dahulu digunakan untuk proses anti bisa atau serum.
Di ruangan terakhir terpajang prestasi Bio Farma dan kepedulian nyatanya terhadap budaya dan seni. Selain piala-piala penghargaan yang diraih Bio Farma di bidang lingkungan, ada juga aneka macam hasil bumi dari Ciletuh Sukabumi.
Untuk mengunjungi museum ini tidak dipungut biaya alias Gratis dengan melakukan perjanjian atau mengunjungi website Biofarma di www.biofarma.co.id cari kanal I Want to Visit Museum. Bisa juga telpon ke nomor 022- 2033755.
Museum Biofarma buka pada hari kerja mulai pukul 09.00 -14.00 wib.