Sabtu, Mei 18, 2024
BerandaHeadlineMasjid Lautze 2 Bandung, Kental dengan Nuansa Oriental

Masjid Lautze 2 Bandung, Kental dengan Nuansa Oriental

Destinasi Bandung- Masjid Lautze 2 Bandung, Kental dengan Nuansa Oriental. Masjid Lautze 2 merupakan masjid tertua para muslim Tionghoa yang bermukim di Kota Bandung Jalan Tamblong No. 27. Tapi, kenyataannya bukan hanya muslim Tionghoa yang menyambangi masjid yang sudah berdiri hampir 20 tahun lalu, melainkan seluruh warga Bandung dan para wisatawan.

Masjid yang berlokasi di Jalan Tamblong itu memiliki arsitektur negeri Tirai Bambu. Masjid itu pun didirikan seorang muslim keturunan Tionghoa, H Ali Karim sebagai ketua Yayasan Haji Krim Oei (YHKO) sebagai pengelola masjid Lautze.

Haji Karim Oei Tjeng Hien sendiri adalah salah seorang tokoh Islam dari warga keturunan Tionghoa. Lahir 5 Juni 1905 dan menjadi mualaf pada 1926, Karim Oei ikut menyiarkan Islam bersama Buya Hamka, Soekarno, Bung Hatta, Syarifuddin Prawiranegara dan sejumlah tokoh lainnya.
Sebagai bentuk penghormatan, nama Haji Karim Oei pun dijadikan nama yayasan yang didirikan oleh anaknya sendiri, Ali Karim. Sementara penamaan Masjid Lautze diambil dari nama jalan di Jakarta, kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Masjid Lautze 2 / Destinasi Bandung
Masjid Lautze 2 / Destinasi Bandung

Jadi pendiriannya awalnya di Jakarta. Kalau nomor 2 itu untuk membedakan dengan masjid Lautze di Jakarta, karena yang di Bandung dibuat setelah yang di Jakarta jadi dinamakan Masjid Lautze 2.
Bangunan masjid yang berarsitektur khas Tionghoa ini memberikan kontribusi yang besar terhadap warga sekitarnya, keberadaan masjid tersebut merupakan representasi dan bukti eksistensi warga muslim Tionghoa di kota Bandung.

Masjid ini sempat mengalami renovasi hasil tangan arsitek Institut Teknologi Bandung. Hasilnya yang sangat menarik dengan didominasi warna merah yang terdapat pada interior dan eksterior pada masjid yang kemudian dipadukan dengan beberapa ornamen seperti lampu, tangga, dan partisi yang diukir ala ornamen-ornamen Cina.

Uniknya lagi masjid ini seperti sebuah bangunan toko berukuran 7 x 6 meter yang bergambar kubah layaknya masjid dengan tembok yang hampir seluruhnya berwarna merah. Itulah Masjid Lautze II Bandung, sebuah masjid yang dibangun pada Januari 1997. Mungkin jika dilihat masjid ini cenderung tertutup karena situasinya yang berada di pinggir jalan utama. Jangan salah hal ini dilakukan untuk menghindari kebisingan dan debu yang mudah masuk, jadi pintunya ditutup.

Sekilas bangunan ini tampak seperti ruko-ruko yang ada di jalan tersebut. Bagi awam tidak ada yang tahu kalau itu adalah sebuah masjid, bila tidak membaca dengan seksama papan nama berdasar merah dengan tulisan tinta keemasan, yang menggantung tepat di depan pintu masuknya. Serta ada pula lampu-lampu berbentuk lampion merah segiempat. Cat dinding dan tembok juga didominasi warna kuning dan merah.

Meski ruangannya kecil tapi aktifitas masjid ini tidak kalah dengan masjid lainnya di Bandung. Meski berskala kecil, kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya diperuntukkan bagi muslim Tionghoa. Tapi lebih banyak bersifat umum. Termasuk setiap bulan Ramadhan. Walaupun tanpa persiapan khusus, akan tetapi masjid ini sudah rutin melaksanakan tadarusan (baca Qur’an) dan shalat tarawih.
Sesuai visi dan misi masjid ini, kegiatannya dipusatkan pada kegiatan pembinaan iman dan taqwa para muslim Tionghoa, yang kebanyakan adalah mualaf, yaitu orang yang baru memeluk agama Islam. Secara umum, diperkirakan sekitar 150 muslim Tionghoa yang menjadi Jamaah di Masjid Lautze 2.

RELATED ARTICLES

Most Popular